JUDUL: Yunani kesulitan atasi kekurangan air
SHOOTING TIME: 28 Agustus 2024
DATELINE: 30 Agustus 2024
DURASI: 00:02:12
LOKASI: Athena
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan danau buatan Mornos
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Yunani): KOSTANTINOS KOUTSOUMBAS, Wakil wali kota Dorida
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Yunani): DIMITRIOS EMMANOULOUDIS, Profesor di bidang Pengelolaan Air Pegunungan di Universitas Demokritos Trakia (Democritus University of Thrace) di Yunani utara
4. Berbagai cuplikan danau buatan Mornos dan Danau Yliki
5. SOUNDBITE 3 (Bahasa Yunani): KOSTANTINOS KOUTSOUMBAS, Wakil wali kota Dorida
STORYLINE:
Danau buatan Mornos, yang terletak sekitar 150 km sebelah timur laut Athena, menjadi reservoir utama bagi pasokan air ibu kota Yunani selama puluhan tahun.
Ketika sebuah bendungan dibangun di Sungai Mornos pada 1979 untuk membuat danau tersebut, Desa Kallio harus dievakuasi dan terendam air. Namun pada musim panas ini, Kallio kembali muncul dari kedalaman dan sebagian areanya kembali terlihat karena permukaan air menyusut.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Yunani): KOSTANTINOS KOUTSOUMBAS, Wakil wali kota Dorida
"Permukaan air telah susut sekitar 40 meter menurut perhitungan kami."
Pada Juli 2023, luas permukaan danau tersebut sekitar 16,6 km persegi, ungkap data yang dirilis oleh Observatorium Nasional Athena. Namun, pada Juli ini, luas permukaannya hanya 12,8 km persegi.
Angka yang juga mengkhawatirkan telah dilaporkan untuk sumber-sumber daya air di seluruh Yunani, dengan beberapa pulau menghadapi kekurangan air. Namun, masalah tersebut juga membayangi wilayah-wilayah lain karena kekeringan yang berkepanjangan serta penurunan curah hujan dan hujan salju.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Energi Yunani pada Selasa (27/8) mengumumkan bahwa dalam dua tahun terakhir, cadangan air di Mornos dan tiga bendungan utama lainnya untuk wilayah Athena Raya telah berkurang sekitar 30 persen menjadi sekitar 703 juta meter kubik.
Karena setengah dari populasi negara itu tinggal di wilayah Athena Raya, angka tersebut mengkhawatirkan.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Yunani): DIMITRIOS EMMANOULOUDIS, Profesor di bidang Pengelolaan Air Pegunungan di Universitas Demokritos Trakia (Democritus University of Thrace) di Yunani utara
"Curah hujan, dan khususnya hujan salju, tercatat rendah selama musim dingin 2022-2023 dan 2023-2024. Hujan salju membantu menciptakan cadangan air bawah tanah yang dapat digunakan selama musim panas. Selain itu, Yunani juga mengalami suhu yang luar biasa tinggi sejak Maret tahun ini, 10 hingga 12 derajat lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di negara ini. Akibatnya, vegetasi mengering dan orang-orang membutuhkan lebih banyak air."
Masalah ini makin diperburuk oleh kedatangan wisatawan yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, kata Emmanouloudis. Negara berpenduduk sekitar 10 juta orang itu menerima lebih dari 30 juta pengunjung setiap tahunnya, tunjuk data statistik resmi. Tekanan terhadap sumber daya air di destinasi-destinasi wisata populer tidak lagi berkelanjutan, demikian kata Emmanouloudis menggarisbawahi.
Di ibu kota Yunani yang menerima lebih banyak pengunjung, Perusahaan Pemasok Air dan Pembuangan Limbah Athena yang dikelola pemerintah (EYDAP S.A.) telah mengaktifkan sumber-sumber air tambahan untuk mendukung jaringan air. Sumber-sumber tersebut termasuk Danau Yliki, yang berjarak satu jam perjalanan ke timur laut Athena.
Para pejabat mengatakan bahwa dalam skenario terburuk, jika curah hujan dan hujan salju yang memadai masih terus minim di tahun-tahun mendatang akibat perubahan iklim, cadangan air untuk Athena akan mencapai zona merah dalam kurun empat tahun.
Peta jalan pemerintah dalam mengatasi tantangan itu mencakup investasi di lebih banyak infrastruktur guna mengatasi kebocoran dan menghemat air, pembangunan lebih banyak fasilitas desalinasi, serta pengelolaan air daur ulang yang lebih baik untuk irigasi pertanian.
Untuk saat ini, para pejabat mengimbau masyarakat agar menghemat air.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Yunani): KOSTANTINOS KOUTSOUMBAS, Wakil wali kota Dorida
"Sebagai konsumen, kita juga harus menyadari bahwa terdapat masalah, dan kita harus mengonsumsi air dengan bijak."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Athena.
(XHTV)
