Akademisi China bantu lindungi warisan budaya Afghanistan

2022-12-05 13:09:20   来源:新华社

JUDUL: Akademisi China bantu lindungi warisan budaya Afghanistan

DATELINE: 4 Desember 2022

DURASI: 00:01:59

LOKASI: BAMYAN, Afghanistan

KATEGORI: BUDAYA

 

SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan pertandingan sepak bola

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Dari): SAYED HASSAN HUSSAINI, Mahasiswa Universitas Bamyan

3. Berbagai cuplikan peninggalan arkeologis

4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Dari): ALI HUSSAINYAR, Perwakilan setempat dari akademisi China

 

STORYLINE:

Di Lembah Bamiyan, Afghanistan tengah, tak jauh dari Patung Buddha Bamiyan yang terkenal, Sayed Hassan Hussaini bermain dalam pertandingan sepak bola pertamanya sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus tahun lalu.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Dari): SAYED HASSAN HUSSAINI, Mahasiswa Universitas Bamyan

"Pertandingan ini menyampaikan pesan perdamaian dan persahabatan, yang mendasari fakta bahwa kami adalah masyarakat yang cinta damai. Dan (pertandingan) ini diselenggarakan dengan bantuan dari teman-teman kami dari China."

Para akademisi China tersebut berasal dari beberapa universitas di China Daratan dan organisasi Friends of Dunhuang (Sahabat dari Dunhuang) yang berbasis di Hong Kong.

Mereka memilih menggelar pertandingan tersebut di depan Patung Buddha Bamiyan, warisan budaya terkenal dengan sejarah lebih dari 1.500 tahun.

SOUNDBITE 2 (Bahasa Dari): ALI HUSSAINYAR, Perwakilan setempat dari akademisi China

"Dengan menyelenggarakan pertandingan sepak bola ini, pesan yang ingin kami sampaikan kepada dunia adalah kami warga Afghanistan ingin melindungi warisan budaya kami dan juga ingin masyarakat dunia mendukung kami dalam mencapai tujuan kami. Pihak China mendukung kami secara finansial dan mereka juga mendukung kami dalam melestarikan warisan budaya di Bamyan."

Lanskap budaya dan peninggalan arkeologis Lembah Bamiyan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2003.

Namun, perang bertahun-tahun dan kesulitan ekonomi membuat warisan budaya itu sempat terbengkalai.

Seorang anggota Friends of Dunhuang mengatakan sebagian besar gua kuno di situs tersebut telah resmi dicatat secara numerik dan dipasangi papan nama informasi, dengan saran dan bantuan keuangan dari para akademisi China.

Para akademisi China juga mendanai sebuah program untuk mengajar anak-anak Afghanistan setempat tentang bagaimana melestarikan warisan budaya mereka.

 

Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bamyan, Afghanistan.

(XHTV)

【记者:Zou Xuemian,Fan Haoyu,Aria 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/5505a5f8e8343e0d73b56e1684af3eb1/1670216965022

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD