JUDUL: Peneliti sebut obat buatan China transformasikan pengobatan malaria di Kenya
SHOOTING TIME: Rekaman terbaru
DATELINE: 21 Agustus 2024
DURASI: 00:01:45
LOKASI: Nairobi
KATEGORI: KESEHATAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Kenya Medical Research Institute (KEMRI)
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): BERNHARDS OGUTU, CRO, Kenya Medical Research Institute (KEMRI)
3. Berbagai cuplikan para peneliti bekerja
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): BERNHARDS OGUTU, CRO, Kenya Medical Research Institute (KEMRI)
5. Berbagai cuplikan para peneliti bekerja
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): WEN DEYONG, CEO, Fosun Pharma
STORYLINE:
Seorang peneliti Kenya mengatakan bahwa artesunat suntik, yang diproduksi oleh sebuah perusahaan China, telah secara signifikan meningkatkan kualitas pengobatan malaria di negaranya.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): BERNHARDS OGUTU, CRO, Kenya Medical Research Institute (KEMRI)
"(Obat) ini benar-benar telah mentransformasikan pengobatan malaria, karena saat ini, semua pengobatan yang ada berbasis artemisinin, yang pada dasarnya merupakan produk yang berasal dari aktivitas penelitian di China yang benar-benar mengubah cara kita mengobati malaria saat ini."
Artemisinin, yang ditemukan oleh para ilmuwan China pada tahun 1970-an, telah diakui di banyak negara sebagai "obat ajaib" dalam pengobatan malaria.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): BERNHARDS OGUTU, CRO, Kenya Medical Research Institute (KEMRI)
"Di Kenya, kami memperkenalkan terapi kombinasi berbasis artemisinin pada 2004, tetapi peluncuran yang sesungguhnya terjadi pada 2006. Dan dengan itu, kami telah melihat perubahan yang cukup besar dalam hal beban penyakit dan ini merupakan pengobatan yang sangat membantu yang kami miliki.
Kami memiliki cukup banyak pasien yang pada dasarnya bisa bertahan hidup karena obat ini tersedia, dan mereka bisa mendapatkannya tepat waktu dan sembuh, karena jika Anda memiliki obat yang manjur, maka Anda tahu selama Anda dapat mengaksesnya pada waktu yang tepat, Anda akan sembuh dari penyakit itu, karena kami telah melihat jumlah kematian menurun."
Disetujui oleh tim prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat tersebut dapat membersihkan parasit penyebab malaria dari darah pasien dalam waktu 24 jam.
Obat itu diproduksi oleh perusahaan farmasi China, Fosun Pharma.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): WEN DEYONG, CEO, Fosun Pharma
"Visi kami selaras dengan visi global dalam memberantas malaria di Afrika dan di seluruh dunia. Hal ini selalu menjadi visi dan impian bersama dari semua kolega kami di Fosun Pharma."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nairobi.
(XHTV)