BEIJING, 20 Agustus (Xinhua) -- Vietnam bersedia untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang erat, memperdalam rasa saling percaya strategis, meningkatkan sinergi strategi pembangunan, serta mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dengan China, seperti disampaikan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Communist Party of Vietnam/CPV) sekaligus Presiden Vietnam To Lam pada Senin (19/8) di Beijing.
Lam menyampaikan hal tersebut dalam pembicaraannya dengan Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus Presiden China.
China menjadi tujuan kunjungan luar negeri pertama Lam sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPV sekaligus Presiden Vietnam. Lam mengatakan bahwa hal ini sepenuhnya menunjukkan bahwa CPV dan pemerintah Vietnam senantiasa mementingkan pengembangan hubungan dengan China dan menganggap China sebagai pilihan strategis dan prioritas utama kebijakan luar negeri Vietnam.
CPV dan pemerintah Vietnam akan meneruskan warisan Kamerad Nguyen Phu Trong, mematuhi kepemimpinan partai Komunis dan jalur sosialis, memperdalam kemitraan kerja sama strategis komprehensif Vietnam-China, serta mendorong pembangunan komunitas Vietnam-China dengan masa depan bersama yang memiliki makna strategis, kata Lam.
Di bawah kepemimpinan Komite Sentral CPC dengan Kamerad Xi Jinping sebagai intinya, China berhasil merampungkan semua tugas reformasi yang ditetapkan dalam sesi pleno ketiga Komite Sentral CPC ke-18. China telah meraih pencapaian pembangunan yang signifikan, dengan status dan pengaruh internasionalnya yang semakin kuat. China juga telah memberikan kontribusi penting bagi perdamaian dan pembangunan dunia serta kemajuan umat manusia, ujar Lam.
Vietnam menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan penyelenggaraan sidang pleno ketiga Komite Sentral CPC ke-20, yang menandai awal era baru dalam memperdalam reformasi secara menyeluruh dan memajukan lebih lanjut modernisasi China, kata Lam.
Di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal Xi Jinping, China diyakini akan mencapai Tujuan 100 Tahun Kedua untuk menjadi negara sosialis modern yang hebat di segala bidang, tambah Lam.
Vietnam menganut prinsip kemerdekaan, dengan tegas mendukung kebijakan Satu China dan meyakini bahwa Taiwan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah China. Vietnam dengan tegas menentang segala bentuk kegiatan separatis "kemerdekaan Taiwan" dan mendukung China dalam mencapai reunifikasi nasional, tegas Lam, seraya menambahkan bahwa isu-isu yang berkaitan dengan Hong Kong, Xinjiang, dan Xizang merupakan urusan dalam negeri China, dan Vietnam dengan tegas menentang segala bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri China.
Vietnam bersedia untuk mempertahankan pertukaran tingkat tinggi yang erat, berbagi pengalaman dalam tata kelola partai dan negara, memperdalam rasa saling percaya yang strategis, meningkatkan sinergi strategi pembangunan, mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang seperti pertahanan dan keamanan nasional, perdagangan dan investasi, serta konektivitas infrastruktur lintas perbatasan, dan memperkuat pertukaran serta kerja sama pemuda dan masyarakat setempat dengan China, ujar Lam.
Vietnam bersedia bekerja sama dengan China dalam mengelola perbedaan maritim dengan baik serta bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional, imbuhnya.
Vietnam mendukung dan bersedia untuk berpartisipasi secara aktif dalam inisiatif untuk membangun sebuah komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, serta Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global, kata Lam.
Vietnam juga bersedia untuk memperkuat kerja sama internasional multilateral dengan China, menjunjung tinggi multilateralisme, menjaga kesetaraan dan keadilan internasional, serta memberikan kontribusi positif untuk mempromosikan perdamaian dan pembangunan dunia, tambahnya. Selesai
