JUDUL: Kisah pilu warga Palestina yang terluka tentang tragedi perang di Gaza
SHOOTING TIME: 15 Agustus 2024
DATELINE: 18 Agustus 2024
DURASI: 00:02:52
LOKASI: Baghdad
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Abu Taha yang menangis
2. Berbagai cuplikan pusat perawatan
3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): REEM MOHAMMED ABU TAHA, Warga Palestina dari Gaza
4. Berbagai cuplikan upaya penyelamatan setelah serangan Israel di Khan Younis
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): REEM MOHAMMED ABU TAHA, warga Palestina dari Gaza
6. Berbagai cuplikan upaya penyelamatan setelah serangan Israel di Khan Younis
7. Berbagai cuplikan suasana di Jalur Gaza pada 14 Agustus 2024
8. SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): KHALED AHMED BARAKET, Warga Palestina yang terluka dari Gaza
9. Berbagai cuplikan Asmahan Jumaa yang menerima perawatan
10. SOUNDBITE 4 (Bahasa Arab): ASMAHAN JUMAA, Warga Palestina yang terluka dari Gaza
11. Berbagai cuplikan Asmahan Jumaa yang menangis
STORYLINE:
Reem Mohammed Abu Taha adalah salah satu dari sekian banyak warga Palestina dari Gaza, yang dipindahkan ke Baghdad oleh pemerintah Irak untuk menjalani perawatan.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): REEM MOHAMMED ABU TAHA, Warga Palestina dari Gaza
"Saya adalah ibu dari tiga anak yang terluka, Abdul Aziz, Linan, dan Yamen. Kami berasal dari Gaza, di kota Khan Younis."
Pada pagi hari tanggal 7 Desember 2023, kehidupan Abu Taha hancur setelah serangan udara tanpa peringatan yang dilancarkan Israel menghantam gedung lima lantai tempat keluarganya tinggal.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): REEM MOHAMMED ABU TAHA, Warga Palestina dari Gaza
"Mereka (Israel) menargetkan bangunan di lantai lima, empat, dan tiga, semua yang ada di apartemen ini jatuh ke tanah. Di antara mereka ada anak-anak saya, anak sulung saya, Muhammad yang berusia 19 tahun. Dia seketika menjadi syahid saat tangga menimpanya. Dan ketiga anak ini jatuh di jalan dengan reruntuhan menimpa mereka. Hati saya hancur melihat anak-anak yatim yang ditinggalkan oleh anggota keluarga dan kerabat saya, dan jika Tuhan berkehendak, saya akan menjadi ibu mereka."
Rudal-rudal Israel menghancurkan rumahnya menjadi puing-puing, merenggut 24 nyawa anggota keluarganya.
Sejak babak baru konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 7 Oktober 2023, aksi militer Israel telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa warga Palestina dan melukai lebih dari 92.000 lainnya.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Arab): KHALED AHMED BARAKET, Warga Palestina yang terluka dari Gaza
"Tangan saya terluka akibat pengeboman Israel, yang menyebabkan saya harus mendapat tujuh jahitan di tangan dan kepala. Rumah tetangga kami dibom, menyebabkan keempat lantainya runtuh. Sekitar 30 orang menjadi syahid, dan masih ada korban, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia, yang terjebak di bawah reruntuhan. Saya terluka karena pecahan peluru akibat pemboman tersebut."
SOUNDBITE 4 (Bahasa Arab): ASMAHAN JUMAA, Warga Palestina yang terluka dari Gaza
"Saya menjalani operasi (di Gaza) di mana mereka menusukkan jarum ke wajah saya tanpa bius. Sebagian besar operasi saya dilakukan tanpa bius karena mereka tidak memilikinya, dan terdapat juga kekurangan perban. Saya memiliki enam orang anak. Ketika saya meninggalkan Gaza, saya memiliki seorang bayi perempuan berusia lima bulan. Kini, dia sudah berusia satu tahun tiga bulan dan tumbuh besar tanpa mengenal saya karena kami sudah lama berpisah. Amerika adalah alasan utama kehancuran Gaza. Amerika mendukung Israel dengan peralatan militer dan memberikan segalanya secara ilegal."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Baghdad.
(XHTV)