JUDUL: Peringati Hari AIDS Sedunia, Zambia serukan kesetaraan akses terhadap layanan HIV
DATELINE: 2 Desember 2022
DURASI: 00:01:02
LOKASI: Lusaka
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kegiatan peringatan Hari AIDS Sedunia
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): DOUGLAS SYAKALIMA, Menteri Pendidikan Zambia
3. Berbagai cuplikan orang-orang menghadiri pertemuan
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): DOUGLAS SYAKALIMA, Menteri Pendidikan Zambia
5. Berbagai cuplikan pameran terkait Hari AIDS Sedunia
STORYLINE:
Zambia pada Kamis (1/12) bergabung dengan seluruh dunia dalam memperingati Hari AIDS Sedunia tahun ini dengan seruan untuk memastikan kesetaraan akses terhadap layanan HIV bagi semua pihak.
Diperingati dengan tema "Menyetarakan", acara utama di Lusaka, ibu kota negara itu, digelar di Kenneth Kaunda International Conference Center.
Presiden Zambia Hakainde Hichilema mengatakan tema tahun ini menyoroti kebutuhan negara itu untuk memastikan cakupan layanan HIV yang lebih tinggi dan merata bagi masyarakat.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): DOUGLAS SYAKALIMA, Menteri Pendidikan Zambia
"Memiliki akses terhadap layanan pencegahan, pengobatan, perawatan, dan dukungan HIV berkualitas tinggi, kapan pun dan di mana pun mereka membutuhkannya, adalah hak setiap warga Zambia dan setiap orang yang mengidap HIV."
Dia menuturkan layanan itu harus diberikan terlepas dari lokasi geografis, status sosial, etnis, atau latar belakang agama mereka.
Presiden Zambia menyerukan pentingnya menutup kesenjangan ketidaksetaraan yang terus memicu infeksi HIV baru dan mengakibatkan kematian dini.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): DOUGLAS SYAKALIMA, Menteri Pendidikan Zambia
"Oleh karena itu, hari ini marilah kita berkomitmen untuk menutup kesenjangan ketidaksetaraan yang terus memicu infeksi HIV baru dan mengakibatkan kematian dini. Hadirin sekalian yang saya hormati, pemerintahan (Zambia) tetap berkomitmen teguh untuk mencapai tujuan nasional, regional, dan global dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030."
Dia mengeluhkan peningkatan tingkat infeksi HIV baru terutama di kalangan anak muda, seraya menambahkan bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan layanan yang dibuat khusus seperti pengujian inovatif dan strategi pengobatan yang ditargetkan pada populasi yang rentan.
Menteri Kesehatan Zambia Sylvia Masebo mengatakan ketidaksetaraan menghambat kemajuan yang dicapai untuk mengakhiri HIV dan AIDS. Menteri tersebut, yang mengumumkan hasil Penilaian Dampak HIV Berbasis Populasi Zambia (Zambia Population-Based HIV Impact Assessment/ZAMPHIA, 2021), mengatakan negaranya membuat sejumlah kemajuan dalam melawan epidemi HIV meskipun ada kesenjangan di antara populasi.
Menurut hasil survei, prevalensi HIV di antara masyarakat berusia 15 tahun ke atas mencapai 11 persen. Namun, Masebo mengungkapkan kekhawatiran bahwa ada kesenjangan di antara gender, dengan perempuan mewakili 14 persen dan laki-laki delapan persen.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 89 persen orang pengidap HIV berusia 15 tahun ke atas mengetahui status mereka. Dari jumlah itu, 98 persen di antaranya menjalani pengobatan HIV, dengan 96 persen orang yang menjalani pengobatan berhasil menekan virus itu.
Zambia masih menjadi salah satu negara di dunia yang terdampak paling parah oleh epidemi HIV, dengan lebih dari 1,3 juta orang mengidap HIV.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lusaka.
(XHTV)