JUDUL: Perang saudara ancam industri madu dengan sejarah lebih 3.000 tahun di Yaman
SHOOTING TIME: 5 Agustus 2024
DATELINE: 8 Agustus 2024
DURASI: 00:02:40
LOKASI: Sanaa
KATEGORI: MASYARAKAT/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pameran madu di Sanaa, Yaman
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): ABDU OMAR HASHEM, Peternak lebah dari Provinsi Hajjah, Yaman barat laut
3. Berbagai cuplikan pameran madu di Sanaa, Yaman
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): MUNTASIR AL-AUADHY, Pengekspor madu
5. Berbagai cuplikan pameran madu di Sanaa, Yaman
STORYLINE:
Madu Yaman, yang terkenal di seluruh dunia karena kualitas dan rasanya yang unik, telah menjadi sumber kebanggaan bagi negara tersebut. Namun, para peternak lebah mengatakan mereka mengalami kesulitan untuk mempertahankan produksi di tengah serangkaian tantangan yang kompleks.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): ABDU OMAR HASHEM, Peternak lebah dari Provinsi Hajjah, Yaman barat laut
"Perang yang sedang berlangsung telah berdampak parah pada operasi pemeliharaan lebah. Rute yang terputus membuat pemindahan sarang lebah menjadi hampir mustahil, dan kenaikan biaya bahan bakar yang drastis telah mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang meluas di kalangan peternak lebah. Penggunaan pestisida yang berlebihan juga menimbulkan kerusakan besar terhadap lebah dan sarang lebah."
Yaman telah terjerumus dalam perang saudara sejak akhir 2014. Hal ini terjadi setelah kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman utara, sehingga memaksa pemerintah yang diakui secara internasional menyingkir dari Sanaa, ibu kota Yaman.
Pemeliharaan lebah tradisional Yaman bergantung pada praktik nomaden, dengan peternak lebah mengikuti periode mekarnya bunga musiman. Namun, konflik telah membuat hal ini mustahil dilakukan karena keberadaan artileri yang belum meledak dan ranjau darat.
Muntasir Al-Auadhy, seorang pengekspor madu, mengatakan bahwa penurunan permintaan ekspor, yang disebabkan oleh sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, juga telah memukul industri tersebut.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Arab): MUNTASIR AL-AUADHY, Pengekspor madu
"Kami mengalami penurunan signifikan dalam ekspor madu. Penurunan ini menyebabkan pasar lokal mengalami kemerosotan, padahal sebelumnya pasar ini berkembang pesat berkat penjualan madu Yaman baik di dalam negeri maupun di luar negeri."
Sebelum perang saudara pecah pada 2014, Yaman mengekspor lebih dari 2.000 ton madu setiap tahunnya. Produksi madu Yaman mencapai 2,6 juta ton pada 2013, tetapi anjlok hingga hanya 1.500 ton pada 2023, menurut data resmi dari pemerintah yang diakui secara internasional di Aden.
Iklim dan medan Yaman yang beragam menghasilkan beragam jenis madu, banyak di antaranya dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Dihargai oleh penduduk setempat sebagai "emas cair", madu Yaman memiliki sejarah yang telah eksis setidaknya selama 3.000 tahun dan harganya sangat tinggi di pasar global.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanaa.
(XHTV)