BEIJING, 2 Agustus (Xinhua) -- China dengan tegas menentang dan mengecam pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan sangat khawatir bahwa insiden tersebut dapat menjerumuskan kawasan itu ke dalam kekacauan yang lebih besar, seperti disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Kamis (1/8), seraya menyerukan gencatan senjata yang komprehensif dan permanen di Gaza sesegera mungkin.
Pernyataan tersebut disampaikan Lin dalam sebuah konferensi pers harian ketika diminta mengomentari dampak dari pembunuhan Haniyeh terhadap upaya perdamaian yang dilakukan China di Timur Tengah dan Deklarasi Beijing yang baru saja ditandatangani dan dimediasi oleh China.
Seharusnya tidak ada lagi eskalasi konflik dan konfrontasi, ujarnya.
China mendukung rekonsiliasi internal Palestina dan yakin bahwa hal ini merupakan sebuah langkah penting untuk menyelesaikan isu Palestina dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas di Timur Tengah, kata jubir itu.
"China mengapresiasi faksi-faksi Palestina atas upaya mereka dalam Deklarasi Beijing, dan menantikan hari ketika faksi-faksi Palestina mencapai rekonsiliasi dan, atas dasar tersebut, mewujudkan kenegaraan yang merdeka sedini mungkin," ujar Lin, seraya menambahkan bahwa China akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mencapai tujuan itu.
Lin mengatakan bahwa semakin pelik situasi di Timur Tengah, semakin penting bagi komunitas internasional untuk mencoba meredakan situasi dan memungkinkan terjadinya deeskalasi. "China tetap berkomitmen untuk menjaga Timur Tengah tetap damai dan stabil, serta menentang campur tangan dari pihak luar. Kami siap bekerja sama dengan pihak-pihak terkait guna bekerja keras demi perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di kawasan itu," ujarnya. Selesai