JUDUL: India cabut larangan ekspor beras setelah 3 bulan
DATELINE: 1 Desember 2022
DURASI: 00:01:38
LOKASI: New Delhi
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan gerbang India
2. Berbagai cuplikan gedung-gedung pemerintah
3. Berbagai cuplikan sawah
4. Berbagai cuplikan pasar grosir beras
5. Berbagai cuplikan kontainer ekspor di jalan bebas hambatan
STORYLINE:
Pemerintah India mencabut larangan yang diberlakukan selama hampir tiga bulan lalu pada ekspor beras nonbasmati organik, termasuk beras menir, menurut pemberitahuan resmi dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Directorate General of Foreign Trade/DGFT) yang dirilis pada Selasa (29/11) malam.
Sebagai bagian dari Kementerian Perdagangan dan Industri Federal, DGFT pada dasarnya terlibat dalam mengatur dan mempromosikan perdagangan luar negeri melalui regulasi.
Larangan ekspor beras itu diberlakukan guna memastikan kecukupan pasokan dalam negeri di tengah kekhawatiran terjadinya kekurangan pasokan beras setelah muncul kecemasan terhadap potensi hasil yang lebih rendah selama periode panen musim dingin.
Untuk meningkatkan pasokan dalam negeri, pemerintah federal juga memberlakukan bea ekspor sebesar 20 persen untuk varietas nonbasmati, kecuali beras pratanak.
Pencabutan larangan tersebut dilakukan setelah kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya kekurangan pasokan beras dapat diatasi.
Diterapkan pada awal September, larangan tersebut dianggap penting karena pemerintah federal memperkirakan bahwa keseluruhan area penanaman padi berpotensi lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah federal menganggap hal itu dapat berdampak pada prospek jumlah hasil panen maupun kenaikan harga.
Di India, periode panen musim dingin dimulai pada Juni-Juli, dan tanaman dipanen pada Oktober-November.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari New Delhi.
(XHTV)