Komentar Xinhua: Komitmen China terhadap keterbukaan yang lebih luas akan dorong pertumbuhan ekonomi global

2024-07-26 14:29:06   来源:新华社

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 3 Juli 2024 ini menunjukkan sebuah terminal peti kemas yang sepenuhnya otomatis di Pelabuhan Qingdao beroperasi di Provinsi Shandong, China timur. (Xinhua/Guo Xulei)

   BEIJING, 26 Juli (Xinhua) -- China, salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi global, telah menegaskan kembali komitmennya terhadap keterbukaan dalam sebuah pertemuan kebijakan penting, langkah yang diperkirakan akan memberikan kepastian dan peluang yang sangat dibutuhkan dunia yang telah terperosok dalam pertumbuhan lambat selama bertahun-tahun.

   Rencana baru negara itu untuk keterbukaan merupakan bagian dari serangkaian reformasi komprehensif yang diuraikan dalam sebuah dokumen yang dirilis setelah sesi pleno ketiga Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-20, yang digelar pada 15 hingga 18 Juli.

   Negara tersebut berjanji akan mengembangkan lingkungan bisnis kelas atas, melindungi hak dan kepentingan investor asing, membuka lebih lebar pasar komoditas, jasa, modal, dan tenaga kerjanya kepada dunia, dan memperluas jaringan area perdagangan bebas berstandar tinggi yang berorientasi global.

   Upaya-upaya China menuju liberalisasi perdagangan dan fasilitasi investasi menjadi semakin penting di tengah tren proteksionisme perdagangan yang kian berkembang serta "pemisahan diri dan pemutusan rantai pasokan dan industri" oleh beberapa negara.

   Ekonomi global saat ini tengah bergulat dengan tantangan momentum pemulihan yang lemah, di samping lanskap geopolitik yang kompleks dan tidak dapat diprediksi. Akibatnya, modal internasional semakin gencar mencari keamanan dan melakukan strategi lindung nilai (hedging) terhadap risiko.

   Laporan Global Investment Trends Monitor, yang dirilis oleh Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) pada Januari, mengungkap bahwa arus investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) global, tanpa menyertakan sejumlah perekonomian perantara tertentu, menurun sebesar 18 persen pada 2023.

   Dalam kondisi seperti itu, negara-negara mungkin tergoda untuk menganut proteksionisme dan mengadopsi sikap yang lebih berorientasi ke dalam negeri. Mempertahankan pendekatan terbuka membutuhkan keberanian dan pandangan ke depan.

   Sebagai penerima manfaat dari keterbukaan dan integrasi ke dalam ekonomi global, China percaya bahwa reformasi dan keterbukaan tetap menjadi "sarana penting" untuk memperluas pencapaian pembangunannya.

   Selain mendorong pembangunannya sendiri, China telah berjanji untuk mempercepat keterbukaannya dan berbagi peluang pembangunannya dengan dunia agar dapat berkembang bersama dan lebih berkelanjutan.

   Pasar China yang luas dengan lebih dari 1,4 miliar penduduk mewakili peluang yang besar bagi dunia. Negara itu bertekad meningkatkan kapasitasnya untuk keterbukaan dan memperluas kerja sama internasional dengan memanfaatkan kekuatan pasar yang sangat besar ini. Hal ini berarti China akan secara proaktif membuka pintunya lebih lebar bagi dunia luar, mengubah pasar China menjadi pasar global.

   Yang lebih penting, China kini telah berkembang dari sekadar memfasilitasi keterbukaan untuk barang dan faktor menjadi memperkuat jaminan institusional untuk keterbukaan yang lebih besar. Meski berpotensi memunculkan biaya kepatuhan dalam jangka pendek, hal ini akan meningkatkan ketahanan perdagangan negara tersebut dalam jangka panjang dan membuatnya lebih selaras dengan praktik global.

   Sebagaimana disorot dalam dokumen kebijakan itu, China akan menyelaraskan peraturan ekonomi dan perdagangan domestiknya dengan standar internasional yang berstandar tinggi. Hal ini meliputi penyelarasan regulasi dan standar di berbagai bidang seperti perlindungan hak milik, subsidi industri, standar lingkungan, perlindungan tenaga kerja, pengadaan pemerintah, perdagangan elektronik (e-commerce), dan sektor keuangan. 

   Pengaturan kebijakan China untuk mendorong investasi asing bersifat spesifik dan tegas. Pengaturan-pengaturan ini meliputi pemangkasan daftar negatif untuk investasi asing, pencabutan pembatasan akses pasar di sektor manufaktur, dan perluasan katalog industri yang didorong untuk investasi asing. Langkah-langkah ini merespons permintaan pasar dan mencerminkan komitmen para pembuat kebijakan untuk meningkatkan tata kelola ekonomi.

   Meski menghadapi banyak tantangan global, China terus menjadi tempat yang strategis untuk investasi asing dan pengembangan bisnis. Data resmi menunjukkan bahwa jumlah perusahaan baru yang didanai asing di negara itu melonjak 39,7 persen tahun lalu.

   Menurut laporan Indeks Keyakinan FDI Kearney (Kearney FDI Confidence Index) 2024 yang dirilis baru-baru ini, yang mencerminkan ekspektasi investor terhadap FDI dalam tiga tahun ke depan, peringkat global China telah naik dari posisi ketujuh ke posisi ketiga.

   Upaya berkelanjutan China untuk mendorong keterbukaan dan perdagangan bebas telah membuahkan hasil positif secara global. Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative) telah menarik partisipasi dari tiga perempat negara di dunia dan secara signifikan mendongkrak perdagangan dan investasi internasional.

   Ke depannya, komitmen China untuk memperluas keterbukaan berstandar tinggi masih tetap teguh, seperti tekadnya untuk berbagi peluang pembangunan secara global. Komitmen ini akan terus menyuntikkan dinamisme dan vitalitas baru ke dalam perekonomian China, sekaligus menciptakan peluang-peluang baru bagi dunia.  Selesai

【记者:王亚光,王文(一读) 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/505673179362d9923734594c43e72fc4fc0f9934a6169646/1721975346000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD