Laporan Copernicus sebut 21 Juli 2024 jadi hari terpanas dalam sejarah dunia

2024-07-24 12:05:01   来源:新华社

Sebuah layar menunjukkan suhu udara mencapai 43 derajat Celsius di sebuah taman di Bucharest, Rumania, pada 13 Juli 2024. (Xinhua/Cristian Cristel)

   Rekor tertinggi baru tersebut, yang tercatat mencapai 17,09 derajat Celsius, menandai suhu rata-rata global tertinggi setidaknya sejak 1940, menurut laporan yang dirilis oleh Copernicus.

   BRUSSEL, 24 Juli (Xinhua) -- Bumi mencatatkan hari terpanas dalam sejarah modern pada 21 Juli, dengan suhu rata-rata global harian mencapai rekor tertinggi baru, menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus (Copernicus Climate Change Service/C3S) Uni Eropa pada Selasa (23/7).

   Rekor tertinggi baru tersebut, yang tercatat mencapai 17,09 derajat Celsius, sedikit lebih tinggi dari rekor sebelumnya yaitu 17,08 derajat Celsius yang tercatat pada 6 Juli 2023. Ini menandai suhu rata-rata global tertinggi setidaknya sejak 1940, menurut laporan yang dirilis Copernicus.

Wisatawan menyejukkan diri saat gelombang panas melanda di Dubrovnik, Kroasia, pada 9 Juli 2024. (Xinhua/PIXSELL/Grgo Jelavic)

   Sebelum Juli 2023, rekor suhu rata-rata global harian sebelumnya mencapai 16,8 derajat Celsius yang dicatat pada 13 Agustus 2016. Menurut laporan itu, dunia mencatatkan 57 hari dengan suhu yang melampaui rekor tersebut dalam 13 bulan terakhir.

   Seraya menggambarkan perbedaan antara suhu dalam 13 bulan terakhir dan rekor-rekor suhu sebelumnya sebagai hal yang "sangat mengejutkan," Direktur Copernicus Carlo Buontempo mengatakan, "Kita saat ini berada dalam keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan karena iklim terus memanas, kita jelas akan menyaksikan rekor baru dipecahkan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang."

   Tahun 2023 telah dikonfirmasi sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat. Laporan pada Selasa itu mengungkapkan bahwa 2024 berpotensi menjadi lebih panas dibandingkan tahun 2023, meskipun masih terlalu dini untuk memprediksi secara pasti.

   Gelombang panas intens telah melanda Amerika Serikat, Eropa, dan Asia dalam sebulan terakhir, yang meningkatkan risiko kesehatan dan kebakaran.  Selesai

Seorang wanita memegang kipas di Nicosia, Siprus, pada 4 Juni 2024. (Xinhua/George Christophorou)

【记者:丁英华 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/c0915153766d8d4b1a266a109b5b5099266373ec2828c4c1/1721793901000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD