MENGUTAMAKAN PRIORITAS RAKYAT
Xi menekankan bahwa tujuan utama reformasi yakni untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dia telah berjanji untuk menjadikan prioritas rakyat sebagai prioritasnya dan bertindak berdasarkan keinginan mereka. Hal ini sangat kontras dengan pendekatan "modal yang utama" (capital first) yang sering terlihat dalam ekonomi kapitalis.
Pada 2017, Xi menyatakan bahwa setelah hampir 40 tahun reformasi dan keterbukaan, kontradiksi utama yang dihadapi masyarakat China telah mengalami perubahan signifikan. "Saat ini, kita menghadapi kontradiksi antara pembangunan yang tidak seimbang dan tidak memadai dengan kebutuhan rakyat yang terus meningkat untuk kehidupan yang lebih baik," jelasnya.
Merespons perubahan ini, Xi mendorong pembangunan yang terkoordinasi dan bersama, serta berkomitmen untuk mencapai visi Deng Xiaoping tentang "kesejahteraan bersama".
Ketika Xi menduduki jabatan tertinggi Partai pada 2012, terdapat kesenjangan yang signifikan antara wilayah timur dan barat China, serta kesenjangan kekayaan yang sangat parah.
Xi telah mengubah strategi pengentasan kemiskinan dengan menerapkan pendekatan baru yang disebut "penghapusan kemiskinan yang ditargetkan".
Individu dan desa yang dikategorikan miskin didaftarkan dan datanya dicatat dalam sistem informasi pengentasan kemiskinan nasional. Sementara itu, masyarakat miskin direlokasi dari daerah yang tidak layak huni. Pemerintah mempromosikan industri sesuai dengan kondisi lokal dan menyelenggarakan kelas pelatihan bagi masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan pendapatan mereka. Lebih dari 3 juta pejabat ditempatkan di desa-desa yang ditunjuk untuk memastikan bahwa langkah-langkah pengentasan kemiskinan dilaksanakan dengan efektif.
Di bawah kepemimpinan Xi, China sukses memberantas kemiskinan absolut di wilayah pedesaan, sebuah masalah yang telah berlangsung selama ribuan tahun di negara tersebut.
Reformasi China dimulai di wilayah pedesaan pada 1970-an, dan inisiatif reformasi Xi terkait pertanian, wilayah pedesaan, dan petani mencakup perubahan yang lebih luas.
Xi telah menetapkan mekanisme yang baik untuk produksi biji-bijian yang stabil guna memastikan bahwa "pasokan makanan China tetap sepenuhnya dalam kendali sendiri", meningkatkan lingkungan bisnis pedesaan, dan mendorong revitalisasi pedesaan secara menyeluruh.
Pada 2016, pemerintah pusat meluncurkan rencana untuk memberikan status kependudukan perkotaan kepada sekitar 100 juta orang dari daerah pedesaan dan penduduk tetap lainnya yang tidak memiliki registrasi rumah tangga setempat. Target ini tercapai lebih cepat dari yang dijadwalkan.
Selama kunjungan inspeksi ke Shanghai pada 2023, Xi mengunjungi apartemen tempat tinggal para pekerja migran. Dirinya senang mengetahui bahwa para migran mulai menetap di kota besar tersebut.
"Bagus! Tinggallah, menetaplah, dan berjuanglah untuk kehidupan yang lebih baik," katanya.
Di bawah kepemimpinan Xi, China menghapus sistem pendidikan ulang melalui kerja yang telah berlaku selama lebih dari setengah abad, menaikkan ambang batas pembebasan pajak penghasilan pribadi dari 3.500 yuan (1 yuan = Rp2.225) menjadi 5.000 yuan per bulan, dan menetapkan prinsip berpusat pada rakyat untuk pengembangan sektor properti -- "Perumahan untuk ditinggali, bukan untuk spekulasi pasar."
Menanggapi perubahan demografis, China telah menyesuaikan kebijakan kependudukan dan perencanaan keluarganya. Reformasi telah dilakukan demi memastikan pendidikan yang lebih baik dan lebih merata. Selain itu, Xi memimpin pembentukan sistem jaminan sosial terbesar di dunia dan memulai reformasi dalam layanan perawatan lansia. Saat ini, jumlah orang yang tercakup oleh asuransi pensiun dasar dan asuransi kesehatan dasar di China masing-masing telah melampaui 1 miliar dan 1,3 miliar.
Dengan keyakinan bahwa "kesehatan masyarakat adalah indikator utama modernisasi," Xi menyerukan untuk mempelajari dan mendorong praktik tersebut di Sanming, Provinsi Fujian, guna mendorong reformasi layanan kesehatan.
Xi mendorong penghapusan penggelembungan harga (markup) obat dan perlengkapan medis yang telah berlangsung lebih dari 60 tahun, sehingga mengurangi biaya pasien. Departemen pemerintah merespons seruan Xi dengan membentuk tim kerja untuk bernegosiasi harga obat dan perlengkapan medis dengan perusahaan farmasi.
Xi juga mendorong reformasi dalam sistem layanan kesehatan pedesaan untuk memastikan bahwa masyarakat di pedesaan memiliki akses ke pengobatan yang terjangkau. Kampanye-kampanye ini secara signifikan mengurangi kasus kemiskinan akibat penyakit. Hampir semua orang berpenghasilan rendah dan mereka yang baru saja keluar dari kemiskinan di daerah pedesaan kini memiliki asuransi kesehatan.
Reformasi Xi di sektor budaya menekankan pentingnya memperkaya "dunia spiritual" masyarakat sebagai syarat utama modernisasi China. Ini melibatkan penyempurnaan perencanaan dan kebijakan industri budaya, serta pengembangan bentuk-bentuk bisnis budaya baru dan pola konsumsi budaya.
Hasilnya, industri film mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah layar bioskop di China meningkat dari sekitar 13.000 pada 2012 menjadi lebih dari 86.000 per akhir 2023, angka tertinggi di dunia. The New York Times melaporkan pada awal tahun ini bahwa industri film China kini memproduksi lebih banyak film berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera penonton domestik.
Xi juga mereformasi sistem pendidikan, yang terkait langsung dengan perluasan kumpulan bakat serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Xi mendorong perkembangan pendidikan wajib yang seimbang, mengurangi beban kerja berat murid untuk memastikan perkembangan menyeluruh mereka, dan membangun sistem pendidikan vokasi modern serta sistem universitas modern.
Proporsi pengeluaran fiskal nasional yang dialokasikan untuk pendidikan tetap di atas 4 persen dari PDB selama beberapa tahun berturut-turut, menjadikannya bagian terbesar dari belanja anggaran publik China.
Xi Jinping bertemu dengan perwakilan dari komunitas bisnis, strategis, dan akademik Amerika Serikat di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 27 Maret 2024. (Xinhua/Shen Hong)
Reformasi terobosan lainnya yang dipimpin Xi terjadi di bidang ekologi.
Ketika Xi menjadi Sekretaris Jenderal Partai pada 2012, pencemaran lingkungan adalah salah satu keluhan paling umum di kalangan masyarakat. Di awal tahun itu, pencemaran kadmium memengaruhi sebuah sungai di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, mengancam keamanan air minum bagi lebih dari satu juta orang. Selama tahun tersebut, beberapa insiden terkenal "bukan-di-belakang-rumah-saya" yang dipicu oleh kekhawatiran terkait pencemaran industri terjadi di seluruh negeri.
Xi, yang dikenal karena inisiatif lingkungan yang berani dan tegas di Xiamen untuk membersihkan Danau Yundang dan di Hangzhou untuk melindungi Danau Barat, mendirikan Kementerian Ekologi dan Lingkungan, menetapkan perlindungan ekologis dan lingkungan sebagai "garis merah" yang tidak boleh dilanggar, meluncurkan inspeksi perlindungan ekologis dan lingkungan oleh otoritas pusat, dan meminta pejabat lokal untuk bertanggung jawab atas perlindungan sungai, danau, dan hutan sebagai "kepala pengelola" tempat-tempat tersebut.
Di bawah kepemimpinan Xi, China menjadi negara dengan perbaikan kualitas udara tercepat, peningkatan sumber daya hutan terbesar, dan area reboisasi terbesar secara global. China juga mempertahankan posisi stabil sebagai pemimpin dunia dalam kapasitas terpasang untuk pembangkit listrik tenaga air, bayu, matahari, dan biomassa.
China juga telah mengembangkan pasar karbon terbesar di dunia dan berjanji untuk mewujudkan netralitas karbon setelah mencapai puncak karbon dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan negara-negara maju. "Pengembangan hijau dan rendah karbon adalah tuntutan zaman, dan mereka yang mengikutinya akan berkembang," kata Xi.
MAJU DENGAN KEBERANIAN
Menurut Edelman Trust Barometer 2023, survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Edelman, tingkat kepercayaan umum terhadap China berada di level 83, menduduki peringkat pertama di antara semua negara yang disurvei.
China adalah satu-satunya negara di antara yang disurvei yang menyatakan optimisme tentang prospek ekonomi, menurut survei tersebut.
Para pengamat percaya bahwa dengan Xi sebagai pemimpin reformasi di era baru, ekonomi pasar sosialis yang dicetuskan oleh Deng Xiaoping pasti akan terus berkembang dan sukses. Xi telah menyalakan mesin yang mendorong China menuju perjalanan yang tak bisa dibalikkan menuju modernisasi.
Reformasi Deng dan seruannya bahwa "pengembangan adalah prinsip mutlak" membebaskan dan mengembangkan kekuatan produktif sosial China, mendorong negara ini menjadi kekuatan ekonomi global.
Xi berpendapat bahwa pengembangan berkualitas tinggi adalah prinsip yang tak tergoyahkan di era baru, dan memulai transformasi komprehensif dan sistematis di China, yang telah memberikan kontribusi besar pada penyeimbangan kembali ekonomi dunia.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin pemerintah dan bisnis asing tahun ini, pesan Xi selalu konsisten: China berkomitmen untuk melanjutkan reformasi, yang akan membawa berbagai peluang bagi dunia.
Dalam satu dekade, Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) telah melibatkan tiga perempat negara di dunia, membantu menciptakan 420.000 pekerjaan dan mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan di negara-negara tersebut.
Sejak tahun lalu, antisipasi terhadap pleno ketiga Komite Sentral Partai Komunis China ke-20 terus berkembang. Masyarakat di China dan dunia pada umumnya memperhatikan dengan saksama langkah-langkah reformasi utama yang akan diumumkan, dan menilai dampak potensial dari langkah-langkah tersebut.
Sebelum pleno tersebut, Xi berjanji melaksanakan serangkaian "reformasi strategis, inovatif, dan terdepan," untuk "mencapai terobosan baru di bidang dan sektor penting."
Ada alasan untuk optimistis. Optimisme tersebut didasarkan tidak hanya pada ukuran ekonomi dan pasar China yang besar tetapi juga pada kepemimpinan terkoordinasi Partai dengan Xi sebagai intinya. CPC memiliki keberanian untuk melakukan reformasi diri dan mampu mengubah rencana menjadi tindakan konkret.
Saat beberapa pihak di luar negeri meragukan atau bahkan takut tentang reformasi dan perkembangan China serta implikasinya, Xi sering mengatakan bahwa China tidak berniat mengubah atau menantang tatanan dunia yang ada. China hanya mengambil bagian yang lebih aktif dalam tata kelola global dan mendorong tatanan dunia yang lebih adil dan setara.
Di awal era reformasi Deng, mendiang pemimpin China itu menyatakan bahwa tujuan reformasi dan keterbukaan China adalah untuk "menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman."
Saat ini, melihat kemajuan selama hampir setengah abad, Xi menunjukkan bahwa reformasi dan keterbukaan China tidak hanya memajukan perkembangan China sendiri tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perdamaian dan kemajuan global.
Melanjutkan warisan Deng dan dengan rasa tanggung jawab yang kuat, Xi memimpin China pada jalur modernisasi yang tidak hanya menciptakan keajaiban ekonomi dan peluang pembangunan, tetapi juga menjelajahi bentuk baru peradaban manusia.
"Modernisasi kita adalah yang paling menantang dan terbesar," kata Xi. "Ini adalah jalan yang belum pernah ada sebelumnya, tetapi kami akan terus menjelajahinya dan maju dengan keberanian." Selesai
(Oleh penulis Xinhua Zhou Xiaozheng, Zhang Zhengfu, Wu Jihai, Cheng Yunjie, Xu Lingui, Wang Xiuqiong, Zhang Zhongkai, Shi Hao, Wang Yaguang, Zhang Bowen, dan Fu Min)
(Catatan editor: Artikel ini adalah versi terbaru dari artikel berjudul sama yang dirilis oleh Xinhua English newswire pada 12 Maret 2024.)