Foto dokumentasi ini menunjukkan Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal menyampaikan pidato di hadapan Majelis Nasional di Paris, Prancis, pada 30 Januari 2024. (Xinhua/Jack Chan)
Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak pengunduran diri Perdana Menteri Gabriel Attal pada Senin (8/7) setelah partai yang berkuasa gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilu legislatif yang digelar lebih awal (snap legislative election).
PARIS, 9 Juli (Xinhua) -- Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Prancis Gabriel Attal pada Senin (8/7) setelah partai yang berkuasa gagal mendapatkan suara mayoritas dalam pemilihan umum (pemilu) legislatif yang digelar lebih awal (snap legislative election), demikian dilaporkan kanal berita Prancis BFMTV.
Macron telah meminta Attal untuk tetap menduduki posisinya sebagai PM "untuk saat ini" guna menjamin stabilitas Prancis, ungkap BFMTV mengutip kantor kepresidenan Prancis, Elysee.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbincang dengan warga usai memberikan suara di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Le Touquet, Prancis utara, pada 7 Juli 2024. (Xinhua/Frank Bonham)
Dalam dua putaran pemilu legislatif yang digelar pada 30 Juni dan 7 Juli, koalisi sentris Macron menempati posisi kedua dengan 163 kursi, tertinggal dari aliansi partai sayap kiri, New Popular Front (NFP), yang memperoleh suara mayoritas relatif dengan 182 kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 577 orang.
Presiden Prancis itu mengumumkan pembubaran Majelis Nasional pada 9 Juni dan menyerukan pemilu legislatif baru setelah koalisi Partai Renaissance yang dipimpinnya mengalami kekalahan telak dalam pemilu Parlemen Eropa. Selesai