JUDUL: Teknologi cerdas dorong pengembangan pertanian pedesaan China
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 8 Juli 2024
DURASI: 00:03:12
LOKASI: HUZHOU/NANJING/HEBI, China
KATEGORI: PERTANIAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan peternakan ayam di Desa Shishan, Huzhou, Zhejiang
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): LIU WENCHAO, Pendiri perusahaan pertanian ekologis
3. Berbagai cuplikan rumah kaca percontohan Akademi Ilmu Pertanian Jiangsu di Nanjing, Provinsi Jiangsu
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): REN NI, Kepala Institut Informasi Pertanian, Akademi Ilmu Pertanian Jiangsu
5. Berbagai cuplikan kawasan percontohan pertanian digital 5G di wilayah Qixian, Kota Hebi
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): GAO KUN, Teknisi di kawasan percontohan pertanian digital 5G di wilayah Qixian, Kota Hebi
7. SOUNDBITE 4 (Bahasa Mandarin): PENG MIN, Manajer di kawasan percontohan pertanian digital 5G di wilayah Qixian, Kota Hebi
STORYLINE:
Liu Wenchao, seorang lulusan jurusan ilmu komputer, pulang ke kampung halamannya dan mendirikan peternakan ayam digital di Huzhou, Provinsi Zhejiang, China timur.
Memanfaatkan keahliannya, peternakan Liu mengintegrasikan perangkat pemantauan cerdas dengan sistem yang sepenuhnya otomatis.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): LIU WENCHAO, Pendiri perusahaan pertanian ekologis
"Kini kami menggunakan kandang ayam stereoskopik yang masing-masing memiliki empat baris dan lima tingkat, yang dapat menampung sekitar 50.000 ayam petelur di setiap kandang. Kandang-kandang tersebut dilengkapi dengan sistem terintegrasi untuk pengumpulan telur secara otomatis, pembuangan kotoran otomatis, dan penyesuaian pencahayaan, yang pada dasarnya mencapai pertanian nirawak.
Kami juga memperkenalkan robot pertanian yang dapat menggantikan inspeksi manual. Robot-robot ini lebih presisi dan efisien, dan dilengkapi dengan sensor untuk mengukur suhu, kelembapan, amonia, karbon dioksida, cahaya, dan kecepatan angin, serta dapat memeriksa sekeliling kandang. Saat ini, sembilan kandang kami dapat menghasilkan sekitar 300.000 telur per hari."
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor pertanian China mengadopsi teknologi baru seiring dengan negara itu menekankan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam memastikan ketahanan pangan dan mendorong revitalisasi pedesaan.
Di sebuah rumah kaca di Akademi Ilmu Pertanian Jiangsu di Kota Nanjing, China timur, lebih dari 10 varietas tomat tumbuh subur di bawah pengelolaan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat mengontrol air, suhu, dan pupuk dengan tepat.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): REN NI, Kepala Institut Informasi Pertanian, Akademi Ilmu Pertanian Jiangsu
"Inilah mengapa AI berguna. AI mengalkulasi alih-alih membuat keputusan berdasarkan pengalaman. Keputusan seperti kapan harus memberi pupuk dan kapan harus membuka jendela kini dibuat berdasarkan algoritma AI."
Data resmi menunjukkan bahwa tingkat kontribusi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian China mencapai 62,4 persen pada 2022. Dibantu dengan meningkatnya kontribusi mesin dan teknologi pertanian, China mengamankan panen biji-bijian sebanyak lebih dari 650 juta ton untuk tahun kesembilan berturut-turut pada 2023.
Provinsi Henan, China tengah, adalah salah satu basis produksi biji-bijian di negara ini.
Di provinsi tersebut, mekanisasi digital memberdayakan penanaman biji-bijian.
Berkat 10 mesin irigasi berskala besar, lahan pertanian seluas 3.200 mu (213 hektare) di Kota Hebi kini dapat sepenuhnya teririgasi hanya dalam waktu sepekan. Seluruh proses dapat dipantau melalui sebuah layar besar, menampilkan setiap detail lahan untuk pengelolaan yang efisien.
SOUNDBITE 3 (Bahasa Mandarin): GAO KUN, Teknisi di kawasan percontohan pertanian digital 5G di wilayah Qixian, Kota Hebi
"Saat ini, dua atau tiga orang dapat mengelola 10 mesin irigasi berskala besar. Penyiramannya cukup stabil. kita bisa mengarahkan irigasi secara khusus ke setiap bidang. Fitur yang paling penting adalah konservasi air. Menurut data kami sebelumnya, sistem ini dapat menghemat sekitar 30 hingga 40 persen air."
SOUNDBITE 4 (Bahasa Mandarin): PENG MIN, Manajer di kawasan percontohan pertanian digital 5G di wilayah Qixian, Kota Hebi
"Di ladang kami, kami memiliki 36 set instrumen pengujian kelembapan tanah, empat set instrumen pengujian lingkungan, serta stasiun cuaca. Selain itu, kami juga mengadopsi perangkat untuk pengujian hama dan penyakit. Perangkat-perangkat ini dapat mengirimkan data secara waktu nyata (real time) ke platform kami. Para ahli pertanian kemudian dapat mengumpulkan dan menganalisis data ini untuk memandu langkah kami selanjutnya dalam produksi pertanian."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Huzhou, Nanjing, dan Hebi di China.
(XHTV)
