Seorang pria melihat sebuah kendaraan listrik BYD di Budapest, Hongaria, pada 17 Oktober 2023. (Xinhua/Attila Volgyi)
Merek-merek China memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen pecinta teknologi di Inggris, menurunkan biaya serta menstimulasi inovasi dan persaingan dalam industri ini, kata Hawes.
LONDON, 3 Juli (Xinhua) -- Seorang pemimpin industri otomotif Inggris mendesak upaya untuk mencegah peningkatan hambatan perdagangan di pasar global di tengah perselisihan terkait kenaikan tarif Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China.
"Tidak ada seorang pun yang menginginkan perang dagang. Kami tidak ingin melihat tindakan saling balas apa pun," kata Mike Hawes, kepala eksekutif Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) Inggris, ketika mengomentari kenaikan tarif.
Meskipun situasi saat ini tidak berdampak langsung terhadap Inggris, ada ketidakpastian dalam beberapa bulan mendatang seiring berlanjutnya negosiasi antara UE dan China mengenai rencana kenaikan tarif dan Amerika Serikat yang akan menggelar pemilihan presiden pada tahun ini, kata Hawes, menambahkan bahwa industri otomotif Inggris terus memantau situasi ini dengan saksama.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan Xinhua, Hawes mengatakan bahwa Inggris adalah pasar yang sangat terbuka dengan konsumen yang menyukai teknologi, dan beberapa merek China telah memasuki pasar tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menyediakan lebih banyak pilihan, menurunkan biaya bagi konsumen, serta menstimulasi inovasi dan persaingan dalam industri, imbuhnya.
"Selama persaingannya adil, maka semua orang adalah pemenangnya," kata Hawes.
Foto yang diabadikan pada 10 Januari 2024 ini menunjukkan pabrikan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China Li Auto Inc. di Changzhou, Provinsi Jiangsu, China timur. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Secara khusus, Hawes mengatakan merek-merek China menguasai sekitar 4 persen pangsa pasar keseluruhan dan sekitar 10 persen pasar mobil listrik. Selain itu, sekitar 30 persen dari seluruh mobil listrik yang dijual di Inggris berasal dari China, termasuk merek non-China.
Data SMMT menunjukkan bahwa sekitar 16-17 persen mobil baru yang dijual di Inggris sepanjang tahun ini adalah kendaraan listrik, yang berada di bawah mandat pemerintah yang mewajibkan setiap merek untuk memastikan bahwa 22 persen dari penjualan kendaraan baru mereka tahun ini adalah kendaraan nol emisi.
Transisi teknologi baru tidak pernah mulus, kata Hawes, menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memainkan peran mereka dalam transisi nol bersih di Inggris.
Selain itu, Hawes menekankan Inggris adalah tempat yang bagus untuk berinvestasi dan juga merupakan pasar yang sangat kompetitif.
Produsen mobil yang ingin memasuki pasar Inggris harus memiliki produk yang "menarik bagi masyarakat, memiliki dukungan layanan yang diperlukan dan dengan biaya yang kompetitif di pasar yang sulit," imbuhnya. Selesai
Konsumen melihat model kendaraan energi baru Xiaomi SU7 di sebuah dealer di Beijing, ibu kota China, pada 28 Maret 2024. (Xinhua/Ju Huanzong)