JUDUL: ICRC pasok suplemen makanan bagi anak-anak yang terdampak konflik di Kamerun
SHOOTING TIME: 13 Juni 2024
DATELINE: 27 Juni 2024
DURASI: 00:03:53
LOKASI: Yaounde
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Pusat Kesehatan Terpadu Makary
2. Berbagai cuplikan Inna Abaicho dan putranya
3. SOUNDBITE 1 (Bahasa Prancis): INNA ABAICHO, Ibu dari anak penderita malanutrisi
4. Berbagai cuplikan Abanchime Kachalla
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Prancis): ABANCHIME KACHALLA, Kepala Pusat Kesehatan Terpadu Makary
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Prancis): JOSEPHINE GUINA'A, Pengawas bangsal malanutrisi di Pusat Kesehatan Terpadu Makary
STORYLINE:
Cuaca begitu cerah di daerah Makary, yang terletak di wilayah Utara Jauh Kamerun, pada hari itu.
Inna Abaicho adalah salah satu orang pertama yang tiba bersama putranya di Pusat Kesehatan Terpadu Makary. Bayi berusia 14 bulan itu terlihat kurus akibat gizi buruk. Malanutrisi memiliki sejumlah gejala, seperti penurunan berat badan, berkurangnya nafsu makan, dan kelelahan, dan putra Inna menunjukkan tanda-tanda tersebut.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Prancis): INNA ABAICHO, Ibu dari anak penderita malanutrisi
"Saya tidak makan dengan baik selama masa kehamilan hingga melahirkan. Anak saya jatuh sakit. Dia menderita diare. Kami membawanya ke rumah sakit distrik. Saya membawa Plumpy'Nut (makanan terapeutik untuk perbaikan gizi) selama lima pekan untuk memberi makan anak saya, dia mau memakannya namun perubahannya sedikit."
Pemandangan anak-anak dan orang tua yang kekurangan gizi adalah hal biasa di bangsal malanutrisi di Pusat Kesehatan Terpadu Makary, yang melayani lebih dari 32.000 orang di wilayah yang dilanda perang tersebut.
Kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris Boko Haram selama bertahun-tahun menyebabkan ribuan keluarga hidup dalam kemiskinan.
"Situasinya sangat mengkhawatirkan. Kami menerima semakin banyak anak yang kekurangan gizi setiap pekannya, terlepas dari upaya negara Kamerun dan para mitranya," kata Abanchime Kachalla, Kepala Pusat Kesehatan Terpadu Makary.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Prancis): ABANCHIME KACHALLA, Kepala Pusat Kesehatan Terpadu Makary
"Ada 135 anak yang kekurangan gizi di sini. Margin penderita malanutrisi WHO seharusnya tidak melebihi 1,5 persen. Namun sayangnya, kami telah melampaui ambang batas tersebut, jadi masalah itu ada. Angka kami tercatat sedikit di atas dua persen. Sebagian besar penduduk kami bercocok tanam di daerah Danau Chad. Dan agak sulit untuk mencapai Danau Chad, jadi selama tiga hingga empat tahun terakhir, penduduk tidak dapat bercocok tanam. Mereka menanam tanaman di lahan terdekat, dan hasil panennya sangat rendah. Berkat dukungan mitra-mitra seperti ICRC, yang datang untuk mendistribusikan makanan, keadaan berangsur normal."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Prancis): JOSEPHINE GUINA'A, Pengawas bangsal malanutrisi di Pusat Kesehatan Terpadu Makary
"Kami menerima banyak pasien bayi berusia di bawah lima tahun, sekitar 35 kasus malanutrisi per bulan. Dan pada periode puncak, jumlahnya bisa melonjak hingga 75 kasus per bulan."
ICRC menjalankan program pemberian makanan, termasuk penyediaan Plumpy'Nut, sejenis makanan terapeutik siap santap.
Program pemberian makanan ini telah memberikan dampak yang "luar biasa" terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak, menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya dari hari ke hari, kata Kachalla.
Selain program pemberian makanan terapeutik, ICRC memastikan bahwa pusat kesehatan tersebut beroperasi.
Pusat kesehatan yang awalnya hanya memiliki satu orang staf itu kini memiliki 14 staf, dengan dukungan dari ICRC, kata Kachalla. "Itu sangat berarti, karena kami memiliki hampir semua staf yang kami butuhkan di pusat kesehatan ini."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yaounde.
(XHTV)