Robot-robot mengelas rangka mobil di sebuah pabrik milik produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China Li Auto Inc. yang terletak di Changzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 10 Januari 2024. (Xinhua/Ji Chunpeng)
BEIJING, 14 Juni (Xinhua) -- Seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Kamis (13/6) mengatakan bahwa penyelidikan antisubsidi terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV) China yang diprakarsai oleh Komisi Eropa hanya akan menjadi bumerang, mendesak Uni Eropa (UE) untuk berhenti mempolitisasi isu-isu ekonomi dan perdagangan.
Jubir Lin Jian menyampaikan pernyataan tersebut sebagai respons atas suara-suara penentangan dari Jerman, Hongaria, dan sejumlah perusahaan otomotif besar Eropa setelah Komisi Eropa pada Rabu (12/6) mengumumkan kenaikan tarif sementara untuk impor EV dari China hingga 38,1 persen mulai 4 Juli mendatang.
Lin menekankan bahwa mengenai temuan awal yang dirilis oleh Komisi Eropa tentang investigasi antisubsidi tersebut, seorang jubir Kementerian Perdagangan China telah menyatakan posisi tegas China. Asosiasi industri dan bisnis China juga menyatakan penolakan tegas mereka.
Lin menekankan bahwa investigasi tersebut merupakan langkah proteksionis yang umum, yang mengabaikan fakta-fakta objektif dan mengabaikan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang bertentangan dengan tren historis. Hal ini hanya akan merugikan pihak lain dan menjadi bumerang bagi diri sendiri.
"Kami mendesak pihak UE untuk mendengarkan dengan cermat suara-suara objektif dan rasional dari semua sektor, segera memperbaiki praktik-praktiknya yang salah, berhenti mempolitisasi isu-isu ekonomi dan perdagangan, menangani perselisihan ekonomi dan perdagangan dengan baik melalui dialog dan konsultasi, serta menghindari rusaknya rasa saling percaya dan dialog serta kerja sama antara China dan UE," kata Lin. Selesai
