China dan Afrika berupaya perdalam kerja sama iptek pertanian

2024-06-14 16:23:17   来源:新华社

JUDUL: China dan Afrika berupaya perdalam kerja sama iptek pertanian

SHOOTING TIME: Juni 2024

DATELINE: 14 Juni 2024

DURASI: 00:02:23

LOKASI: SANYA, China

KATEGORI: TEKNOLOGI


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan lokakarya

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): SUN TAN, Wakil Kepala Akademi Ilmu Pertanian China (Chinese Academy of Agricultural Sciences/CAAS).

3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): LAILA LOKOSANG, Penasihat Teknis Senior, Komisi Uni Afrika

4. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): FELIX DAKORA, Mantan presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Afrika, Akademisi asing di Akademi Teknik China.


STORYLINE:

Lokakarya tentang Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian China-Afrika (China-Africa Agricultural Science and Technology Cooperation) di bawah Kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South and Triangular Cooperation Framework) Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dimulai di Sanya, Provinsi Hainan, China selatan, pada Rabu (12/6).

Lokakarya yang berlangsung selama tiga hari itu bertujuan untuk memperdalam kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pertanian China-Afrika, dan mendorong modernisasi pertanian Afrika.

Para partisipan mengkaji mekanisme dan prospek kerja sama iptek pertanian China-Afrika, serta membuat perkiraan yang akurat mengenai dukungan yang dibutuhkan Afrika untuk meningkatkan produksi pangan dan nilai tambah industri pertanian.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): SUN TAN, Wakil Kepala Akademi Ilmu Pertanian China (Chinese Academy of Agricultural Sciences/CAAS).

"Untuk menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, kekurangan sumber daya alam, dan konflik geopolitik, kerja sama pertanian China-Afrika memerlukan lebih banyak inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Afrika memiliki banyak ruang untuk inovasi, dan kebutuhan akan teknologi pertanian amat mendesak. Teknologi dan pengalaman China sangat penting bagi Afrika dalam mengatasi ketahanan pangan dan kemiskinan.

CAAS bersama dengan Mesir mendirikan sebuah laboratorium pembangunan pertanian hijau guna meningkatkan pembangunan pertanian hijau di Mesir melalui penelitian bersama. Kami telah mengajarkan teknologi biogas ke Tanzania, Mauritania, Angola, dan negara-negara lain untuk membantu membangun beberapa set fasilitas biogas dan melakukan demonstrasi teknologi dan promosi pertanian sirkular."

SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): LAILA LOKOSANG, Penasihat Teknis Senior, Komisi Uni Afrika

"Dan kini, dengan China yang semakin mengintensifkan penelitian pertanian tropis untuk tanaman yang sebagian besar diproduksi di Afrika, seperti singkong, jagung, kentang, dan sebagainya, kami ingin memperkaya diskusi ini, tidak hanya diskusinya, tetapi juga strategi pengembangan sektor ini. Dan penelitian, kemajuan dalam penelitian, yang diterapkan di beberapa negara di Afrika, yang benar-benar berhasil, kesuksesan dari penelitian-penelitian ini, dan kita perlu memastikan bahwa penelitian ini juga dikembangkan ke negara-negara lain, sehingga dapat memberikan manfaat bagi populasi yang lebih besar."

SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): FELIX DAKORA, Mantan presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Afrika, Akademisi asing di Akademi Teknik China.

"Saya telah melihat banyak material benih yang bagus, hasil panen yang tinggi, sangat bergizi, yang dikembangkan di sini (China). Secara pribadi, saya ingin melihat benih-benih tersebut diuji di Afrika, di tanah Afrika, untuk melihat apakah benih-benih itu masih memiliki hasil panen yang tinggi dan apakah benih-benih tersebut masih memiliki kualitas yang sama seperti yang kita lihat di China, itu benar-benar sesuatu yang membuat saya kagum."


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Sanya, China.

(XHTV)

【记者:黎多江 】
原文链接:https://home.xinhua-news.com/v2/rss/newsdetaillink/5020e2055cf5ab15fbf6e5515f170eb79161fbf00e413740/1718353397000

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD