JUDUL: Inovasi perkuat "Tembok Besar hijau" China untuk lawan desertifikasi
SHOOTING TIME: Rekaman terbaru
DATELINE: 5 Juni 2024
DURASI: 00:02:46
LOKASI: HOHHOT, China
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan lahan berpasir Horqin di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): CHOGTU, Kepala stasiun kehutanan di Horqin Left Wing Rear Banner, Daerah Otonom Mongolia Dalam
3. Berbagai cuplikan lahan berpasir Horqin di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): JIANG LONGWEN, Pejabat pengendalian pasir di wilayah Dengkou, Daerah Otonom Mongolia Dalam
STORYLINE:
Lahan berpasir Horqin di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, merupakan yang terluas dari jenisnya di China.
Lokasi tersebut menjadi medan tempur utama Program Hutan Penahan Angin Tiga Utara (Three-North Shelterbelt Forest Program/TSFP) yang ambisius di China, yang bertujuan untuk memitigasi penggurunan atau desertifikasi.
Di Horqin Left Wing Rear Banner di Mongolia Dalam bagian timur, para pekerja berpacu dengan waktu untuk membangun deretan penghalang pasir berbentuk persegi yang rapi di lahan yang mengalami penggurunan.
Bibit-bibit pohon pinus ditanam di lubang yang dalam dan dilindungi oleh penghalang pasir yang terbuat dari jerami dan ditutup dengan lapisan tanah dangkal.
Melalui metode ini, tingkat kelangsungan hidup bibit pohon meningkat dari sekitar 50 persen pada saat dimulainya pengendalian desertifikasi Horqin di bawah TSFP pada 2013 menjadi 90 persen saat ini.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): CHOGTU, Kepala stasiun kehutanan di Horqin Left Wing Rear Banner, Daerah Otonom Mongolia Dalam
"Penduduk dan staf kehutanan di Horqin Left Wing Rear Banner bekerja sama untuk memitigasi desertifikasi di lahan berpasir Horqin."
Di Mongolia Dalam terdapat empat gurun besar dan empat area berpasir utama di China, dan telah lama mengalami masalah desertifikasi serta erosi tanah.
Dengan kemajuan TSFP, Mongolia Dalam giat mengintensifkan upaya aforestasi.
Saat ini, daerah tersebut tidak hanya dipandang sebagai perisai bagi keamanan ekologis China, tetapi juga sebagai basis pengembangan energi baru.
Suryatani (agrivoltaics) menggabungkan pembangkit listrik energi baru dengan produksi pertanian, menawarkan manfaat bagi industri dan petani sekaligus berkontribusi pada perluasan penghijauan di area-area berpasir yang rentan secara ekologis.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): JIANG LONGWEN, Pejabat pengendalian pasir di wilayah Dengkou, Daerah Otonom Mongolia Dalam
"Kami fokus pada pembangkit listrik fotovoltaik dan manajemen ekologis. Kami menanam semak-semak yang hemat air dan tahan kekeringan di bawah panel fotovoltaik. Dalam waktu tiga tahun setelah menanam semak, kami menanam cistanche. Melalui metode ini, kami tidak hanya memperbaiki lingkungan di sekitar pembangkit listrik fotovoltaik, tetapi juga meningkatkan tingkat pemanfaatan lahan."
Melalui berbagai upaya keras, China sukses memperluas area aforestasi hingga 32 juta hektare di bawah TSFP sejak program ini kali pertama diluncurkan pada 1978.
Pada Juni 2023, China mengusulkan untuk mengubah TSFP menjadi "Tembok Besar hijau" yang berfungsi penuh dan tidak dapat dijebol serta penghalang keamanan ekologis di China utara.
Dijadwalkan rampung total pada 2050, TSFP bertujuan merehabilitasi dan menghijaukan lahan-lahan yang rentan terhadap desertifikasi dan area-area yang mengalami penggurunan di China barat laut, utara, dan timur laut.
Pada 2050, area aforestasi di bawah TSFP diproyeksikan bakal mencakup lebih dari 4 juta kilometer persegi di 13 daerah setingkat provinsi di China, yang mencapai 42,4 persen dari total luas daratan negara itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Hohhot, China.
(XHTV)