Tingkat inflasi disebut telah capai puncaknya di angka 75 persen, konsumen Turkiye skeptis

2024-06-05 16:19:37   来源:新华社

JUDUL: Tingkat inflasi disebut telah capai puncaknya di angka 75 persen, konsumen Turkiye skeptis

SHOOTING TIME: 3 Juni 2024

DATELINE: 4 Juni 2024

DURASI: 00:03:37

LOKASI: Ankara

KATEGORI: EKONOMI


SHOTLIST:

1. Berbagai cuplikan Ankara

2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): SUAT ENGIN, Pensiunan

3. Berbagai cuplikan Ankara

4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): NILGUN OZMEN, Pensiunan

5. Berbagai cuplikan Ankara

6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Turkiye): SELMA SONGUN, Ibu rumah tangga


STORYLINE:

Dengan tingkat inflasi tahunan Turkiye melampaui 75 persen pada Mei, konsumen Turkiye sangat membutuhkan bantuan yang dijanjikan oleh upaya disinflasi pemerintah.

Tingkat inflasi Turkiye naik pada Mei menjadi 75,45 persen, ungkap data resmi pada Senin (3/6). Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2022, dan merupakan kenaikan signifikan dari 69,8 persen yang tercatat pada April.

"Yang terburuk telah berlalu," kata Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Turkiye Mehmet Simsek di platform media sosial X setelah perilisan data pada Senin. Sang menteri berusaha meyakinkan publik bahwa kelegaan sudah ada di depan mata.

"Kita telah mencatat tingkat inflasi tahunan tertinggi, yang mencerminkan efek kumulatif dari 12 bulan terakhir. Dengan demikian, masa transisi dalam melawan inflasi telah selesai, dan kita memasuki proses disinflasi," kata Simsek.

Namun, di jalanan di Ankara, ibu kota Turkiye, sebagian besar konsumen mengungkapkan skeptisisme mereka perihal kelegaan yang disebut-sebut bakal segera mereka rasakan itu.

SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): SUAT ENGIN, Pensiunan

"Saya sama sekali tidak berharap bahwa (tingkat) inflasi akan turun. Saya yakin tingkat inflasi jauh lebih tinggi dari angka yang diumumkan. Anda dapat melihatnya ketika membeli bahan makanan. Inflasi sangat tinggi, dan kami tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup. Uang pensiun saya tidak cukup untuk bertahan hidup. Saya menerima bantuan keuangan dari anak-anak saya. Saya tidak yakin inflasi akan turun ke tingkat yang diperkirakan oleh pemerintah pada akhir tahun ini. Saya justru yakin kita akan mengalami kesulitan yang lebih besar lagi ke depannya. Masa-masa suram menanti kita."

SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): NILGUN OZMEN, Pensiunan

"Tingkat inflasi sangat tinggi. Seharusnya lebih banyak tindakan diambil lebih cepat. Sebagai pensiunan, saya susah payah memenuhi kebutuhan hidup. Ada banyak hal yang tidak lagi mampu saya beli. Saya suka buah-buahan, tetapi saya harus berpikir dua kali sebelum membelinya. Saya harus membuat rencana sebelum pergi ke bioskop atau teater. Buku juga sangat mahal sekarang, dan makan di restoran sudah tidak memungkinkan lagi."

Sudah hampir satu tahun sejak Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan menerapkan kenaikan suku bunga yang agresif dan langkah-langkah lain untuk mengendalikan inflasi yang meningkat dan menstabilkan mata uang Turkiye yang melemah.

Meskipun menuai pujian dari para investor, program sang presiden belum memberikan manfaat bagi masyarakat Turkiye yang terguncang oleh inflasi tinggi dan kenaikan biaya pinjaman.

Para warga lanjut usia dan pekerja berpenghasilan rendah adalah kelompok yang paling terdampak, terlepas dari kenaikan uang pensiun dan upah minimum pada awal tahun.

SOUNDBITE 3 (Bahasa Turkiye): SELMA SONGUN, Ibu rumah tangga

"Saya tidak yakin akan ada pemulihan dalam waktu dekat. Sebaliknya, saya memperkirakan keadaan justru akan semakin menantang. Harga makanan telah melambung tinggi, sehingga sulit untuk percaya bahwa kita akan mendapatkan kelegaan. Banyak anak muda meninggalkan Turkiye atau mencari peluang di luar negeri karena tingginya biaya hidup. Jika bukan karena dukungan finansial yang kami terima dari anak-anak kami, saya dan suami saya bisa kelaparan."

Sebuah survei terbaru dari Universitas Koc di Istanbul dan Konda, sebuah perusahaan riset dan konsultan Turkiye, mengungkap bahwa masyarakat memprediksi tahun ini akan berakhir dengan inflasi sebesar 92 persen. Angka tersebut dua kali lebih tinggi dibanding perkiraan bank sentral Turkiye, yakni 38 persen.


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.

(XHTV)

【记者:Li Zhenbei,Burak Akinci,Umut Ozlu 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/6a428521ec05c383e667bfc701b25963/1717575579564

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD