BEIJING, 5 Juni (Xinhua) -- Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi menguraikan posisi konsisten China dalam krisis Ukraina, seraya menegaskan bahwa China berkomitmen untuk mendukung perundingan untuk perdamaian, dan meskipun kondisi yang mendukung perundingan perdamaian belum tercipta, China tidak akan pernah menghentikan upayanya untuk perdamaian.
Wang, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), menyampaikan pernyataan tersebut di Beijing pada Selasa (4/6) ketika menemui awak media bersama Menlu Turkiye Hakan Fidan.
China juga mendorong dan mendukung semua inisiatif dan upaya di dunia yang mendukung peredaman situasi dan terwujudnya perdamaian, imbuh Wang.
Wang mengatakan bahwa China sangat memprioritaskan upaya Swiss dalam mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian di Ukraina, dan telah mengajukan saran-saran konstruktif kepada pihak Swiss dalam berbagai kesempatan, yang selalu direspons dengan komentar positif dan ucapan terima kasih dari pihak Swiss.
"Ada banyak KTT di dunia saat ini. Terkait apakah (China) akan berpartisipasi atau tidak dan cara yang akan digunakan untuk berpartisipasi, China akan memutuskan secara independen sesuai dengan posisinya sendiri," imbuh Wang.
Pada 23 Mei, Wang Yi bertemu dengan Celso Amorim, penasihat khusus presiden Brasil, di Beijing. Kedua pihak bertukar pandangan secara mendalam terkait upaya untuk mendorong penyelesaian politik krisis Ukraina dan menyerukan deeskalasi situasi, dan mencapai enam pemahaman bersama.
China percaya bahwa dunia saat ini perlu memperdengarkan suara yang lebih objektif, seimbang, positif, dan konstruktif terkait krisis Ukraina, kata Wang, seraya menambahkan bahwa untuk tujuan ini, China dan Brasil baru-baru ini bersama-sama merilis "Pemahaman Bersama Antara China dan Brasil tentang Penyelesaian Politik Krisis Ukraina."
Hanya dalam waktu sepekan, 45 negara dari lima benua telah memberikan respons positif bagi "enam pemahaman bersama" itu dengan berbagai cara, dengan 26 negara telah mengonfirmasi penerimaan mereka atau secara serius mempelajari cara untuk menyatakan penerimaan. Rusia dan Ukraina juga mendukung sebagian besar konten dari enam pemahaman bersama ini, tambah Wang.
Hal ini sekali lagi menggambarkan bahwa keenam pemahaman bersama ini memenuhi harapan bersama mayoritas negara. China percaya bahwa semakin banyak negara yang mendukung enam pemahaman bersama ini, semakin dekat pula hari terwujudnya KTT damai yang sejati, dan semakin cerah pula prospek perdamaian, kata Wang.
Ketika menggelar pembicaraan dengan Fidan, Wang mengatakan bahwa hubungan kerja sama strategis China-Turkiye telah mempertahankan momentum untuk perkembangan yang pesat dan menunjukkan prospek yang luas.
Dia menambahkan bahwa China mengapresiasi pemahaman dan dukungan Turkiye terhadap posisi sah China mengenai kepentingan inti yang berkaitan dengan kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial China, serta siap untuk menjaga interaksi multilevel dan memperluas area kerja sama dengan Turkiye.
Fidan mengatakan bahwa Turkiye mematuhi prinsip Satu China dan tidak akan menoleransi aktivitas yang menyabotase kedaulatan dan keamanan China di wilayah Turkiye, seraya menambahkan bahwa Turkiye sangat mengapresiasi posisi China yang jujur dan adil dalam sejumlah isu seperti Ukraina dan Timur Tengah. Selesai