Foto yang diabadikan pada 18 Mei 2024 ini menunjukkan daerah yang dilanda banjir di Firoz Koh, Provinsi Ghor, Afghanistan barat. (Xinhua/Baktash)
Banjir dahsyat yang terjadi baru-baru ini di Afghanistan telah merenggut sekitar 350 nyawa, termasuk anak-anak, dan menghancurkan lebih dari 7.800 rumah, menyebabkan lebih dari 5.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
PBB, 3 Juni (Xinhua) -- Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengintensifkan upaya bantuannya untuk puluhan ribu anak di Afghanistan yang menderita akibat banjir bandang yang terus melanda daerah-daerah seperti Baghlan, Badakhshan, dan Ghor, demikian dilaporkan UN News pada Senin (3/6).
Banjir dahsyat yang terjadi baru-baru ini di Afghanistan telah merenggut sekitar 350 nyawa, termasuk anak-anak, dan menghancurkan lebih dari 7.800 rumah, menyebabkan lebih dari 5.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
Sebagai respons, UNICEF telah menyediakan pasokan esensial seperti air bersih dan perlengkapan kebersihan yang berisi sabun, sikat gigi, dan sebagainya bagi masyarakat yang terdampak. Lembaga tersebut juga telah menyelenggarakan sesi edukasi mengenai cara mencuci tangan dan menyimpan air bersih guna membantu mengurangi risiko dari bencana alam yang sedang terjadi.
Tajudeen Oyewale, perwakilan UNICEF di Afghanistan, menekankan perlunya komunitas internasional "meningkatkan upaya dan investasi guna mendukung masyarakat dalam meringankan dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim terhadap anak-anak."
Selain itu, UNICEF membantu masyarakat yang terdampak dengan mendistribusikan bantuan tunai guna mendukung kebutuhan dasar keluarga serta mengerahkan tim kesehatan dan gizi untuk merawat mereka yang terluka dan jatuh sakit. Lembaga itu juga menyediakan pakaian hangat, selimut, dan barang-barang rumah tangga untuk keluarga yang kehilangan harta benda mereka.
Menyoroti masalah yang lebih luas, UNICEF mengatakan bahwa Afghanistan menempati peringkat ke-15 di antara 163 negara dalam Indeks Risiko Iklim Anak-Anak tahun 2021, yang mengindikasikan bahwa anak-anak Afghanistan sangat rentan terhadap guncangan iklim dan lingkungan, terlepas dari minimnya kontribusi negara tersebut terhadap masalah perubahan iklim global. Selesai