Menilik deretan porselen China kuno yang "ceritakan" kisahnya

2022-11-26 07:53:30   来源:新华社

   BEIJING, 26 November 2022 (Xinhua) -- Bangkai Kapal Kuno Yangtze No.2, salah satu bangkai kapal kayu terbesar dan paling utuh kondisinya yang ditemukan di bawah air di China hingga saat ini, berhasil diangkat dari perairan muara Sungai Yangtze baru-baru ini dan ditarik ke sebuah dermaga pada Jumat (25/11).

   Kapal karam tersebut menyimpan banyak peninggalan bersejarah dan berharga. Benda hasil temuan tersebut bersama sejumlah benda berharga lainnya yang ditemukan di tempat lain, akan "menceritakan" kisahnya yang sangat menarik.

   Sebuah pameran khusus yang mengusung tema "Benda berharga di jalur sutra kuno: pameran porselen China yang diekspor pada zaman kuno" akan digelar di Museum Porselen China di Kota Jingdezhen, yang dijuluki "Kota Porselen", yang terletak di Provinsi Zhejiang, China timur.

   Pameran ini memilih dan memamerkan produk-produk porselen yang dahulu diekspor ke luar negeri pada masa dinasti China kuno. Porselen tersebut kebanyakan ditemukan dari proses ekskavasi di peninggalan pabrik porselen kuno atau ditemukan dari kapal karam.

   Mari kita menilik deretan porselen antik di bawah ini yang "menceritakan" masing-masing kisah menariknya tersebut!

   Ini adalah unta keramik tiga warna Tang (lebih terkenal dengan sebutan Tang Sancai), yang digali dari sebuah peninggalan pabrik keramik Dinasti Tang (618-907) di wilayah Gongxian, Provinsi Henan, China tengah.

   Jalur sutra merupakan jalur perdagangan penting untuk Dinasti Tang yang menjalin bisnis dengan sejumlah negara Asia Tengah hingga Eropa. Kala itu, unta menjadi alat transportasi utama bagi para pedagang maupun sebagai alat untuk mengangkut barang-barang. Ketika denting bel unta terdengar, kita seperti melihat sekelompok pedagang yang menempuh perjalanan di gurun pada masa lampau.

   Peninggalan ini adalah cerek decal dengan glasir biru, yang ditemukan dari sebuah kapal karam di sekitar Pulau Belitung, Indonesia. Sekitar 1.000 tahun silam, kapal Heishi berangkat dari China menuju kawasan Arab dan tenggelam di sekitar Pulau Belitung. Pada 1988, bangkai kapal tersebut ditemukan dan diangkat. Sebanyak lebih dari 50 ribu buah produk porselen ditemukan, mayoritas adalah produk Pabrik Changsha dari Dinasti Tang.

   Di cerek ini, terdapat motif kurma arab dan seorang wanita Hu (sebutan China kuno untuk warga asing dan suku minoritas) yang sedang menari, yang menjadi bukti pertukaran antara China dan negara-negara lain.

   Produk porselen berglasir putih-biru ini berasal dari Pabrik Dehua, Provinsi Fujian, China tenggara dan ditemukan di kapal karam Nanhai No.1 pada 1987, di perairan laut di sekitar Yangjiang, Provinsi Guangdong, China selatan.

   Tanah Gaoling di Dehua mengandung unsur kimia seperti besi dan titanium serta memiliki tingkat kecemaran yang rendah, sehingga produk porselennya tampak sangat bersih dan warnanya murni, bagaikan kaca.

   Cerek ini merupakan salah satu produk lain yang berasal dari Jingdezhen. Bermotif bunga dan memiliki 8 sisi, bagian atas cerek ini telah menyatu dengan karang.

   Produk ini menjadi bukti nyata dari pertukaran Dinasti Yuan (1271-1368) dengan negara-negara Timur Tengah, dengan bahannya yang khas dari Asia barat dan motif-motif yang mengandung unsur Islam.

   Porselen Yuan, khususnya yang berwarna biru-putih (lebih lazim disebut Qinghua) diekspor ke lebih dari 40 negara dan kawasan. Porselen jenis ini sangat digemari warga di luar China.

   Seiring dengan diangkatnya Kapal Kuno Yangtze No.2, benda berharga dan bersejarah lainnya dalam jumlah yang besar akan dipamerkan di depan publik, yang menjadi bukti sejarah dan mengingatkan memori kita terhadap peradaban kuno.  Selesai

【记者:Zhou Mi,Zhu Yunuo 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/497aaacc69207308a32a172ed2a93d3c/1669420414039

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD