Foto resmi tak bertanggal ini menunjukkan ketua Majelis Rendah (House of Commons) Kanada, Anthony Rota, tersenyum ke arah kamera. (Sumber foto: North Bay News)
Para anggota parlemen Kanada, termasuk mereka yang berasal dari partai Anthony Rota sendiri, yaitu Partai Liberal, menekan dirinya agar mundur dari jabatan ketua parlemen dengan alasan moral.
OTTAWA, 26 September (Xinhua) -- Ketua Majelis Rendah (House of Commons) Kanada Anthony Rota pada Selasa (26/9) mengundurkan diri dari jabatannya di tengah kontroversi usai dirinya mengundang seorang veteran yang berperang untuk unit militer Nazi selama Perang Dunia Kedua.
Rota mengumumkan keputusannya usai bertemu dengan para pemimpin parlemen dari semua partai di Parliament Hill pada Selasa sore waktu setempat.
"Majelis ini lebih penting dari kita semua. Oleh karena itu, saya harus mundur sebagai ketua Anda," kata Rota kepada para anggota parlemen saat mengumumkan pengunduran dirinya sebelum sesi question period di parlemen pada Selasa.
Dalam pidatonya, Rota juga menyampaikan kembali penyesalannya atas kekeliruannya dalam memberikan pengakuan atas seseorang di Majelis. Rota mengatakan bahwa "pengakuan publik" yang diberikannya kepada seorang mantan tentara Nazi "memicu rasa sakit di hati banyak individu dan komunitas," termasuk orang-orang Yahudi, Polandia, dan "penyintas kekejaman Nazi lainnya."
Pengumuman Rota disambut dengan tepuk tangan di ruang parlemen.
Pengunduran diri Rota dilakukan di tengah terungkapnya fakta bahwa para anggota parlemen Kanada pada Jumat (22/9) memberikan penghormatan khusus kepada Yaroslav Hunka (98), seorang warga Kanada keturunan Ukraina, tak lama setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di hadapan Majelis Rendah Kanada sebagai bagian dari kunjungannya ke negara tersebut. Pada Sabtu (23/9), terungkap bahwa Hunka sebenarnya merupakan bagian dari unit Nazi yang berperang untuk kemerdekaan Ukraina pada Perang Dunia Kedua.
Para anggota parlemen Kanada, termasuk mereka yang berasal dari partai Rota sendiri, yaitu Partai Liberal, menekan Rota agar mundur dari jabatan ketua parlemen dengan alasan moral. Dalam sidang parlemen pada Selasa, para anggota parlemen dari partai oposisi memintanya untuk mengundurkan diri, dan menyebut undangan Rota untuk veteran Nazi itu ke parlemen sebagai "aib internasional" dan "bencana diplomatik" bagi Kanada dan rakyat Kanada.
Pengunduran diri Rota akan berlaku mulai Rabu (27/9) dan proses baru untuk memilih penggantinya akan dimulai, seperti dilansir beberapa media lokal.
Pada Senin (25/9), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyesalkan aplaus yang tidak disengaja dari parlemen untuk veteran Nazi tersebut, menyebut insiden itu "sangat mengecewakan."
Rota, yang pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen dari Partai Liberal pada 2004, telah menjabat sebagai ketua majelis rendah tersebut sejak 2019. Selesai