URUMQI, 26 September (Xinhua) -- Para pekerja pada Senin (25/9) mulai meletakkan batu pertama untuk pembangunan pembangkit listrik pumped-storage terbesar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut.
Terletak di wilayah Ruoqiang di Prefektur Otonom Etnis Mongol Bayingolin, pembangkit listrik pumped-storage Ruoqiang diperkirakan akan berkontribusi pada stabilitas jaringan listrik di Xinjiang, daerah yang memiliki sumber daya energi baru yang melimpah.
Pembangkit listrik pumped-storage memanfaatkan listrik di luar jam puncak untuk memompa air ke tempat yang lebih tinggi untuk disimpan dan melepaskannya guna menghasilkan listrik saat pasokan listrik tidak mencukupi. Pembangkit listrik itu dapat melengkapi pembangkit listrik tenaga bayu dan surya, yang menghadirkan fluktuasi lebih besar terhadap jaringan listrik.
Dengan total investasi senilai 16,5 miliar yuan (1 yuan = Rp2.106) atau 2,3 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.399), pembangkit listrik Ruoqiang memiliki total kapasitas terpasang yang dirancang sebesar 2,1 juta kilowatt dan akan menghasilkan rata-rata listrik tahunan sebesar 2,6 miliar kilowatt-jam, menurut komisi pembangunan dan reformasi daerah tersebut.
Konstruksinya dijadwalkan akan rampung dalam waktu tujuh tahun. Diharapkan bahwa setelah pembangkit listrik itu beroperasi, proyek tersebut dapat memangkas penggunaan batu bara standar sekitar 1,35 juta ton dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 4,05 juta ton per tahun.
Dengan kapasitas terpasang kumulatif mencapai hampir 51 juta kilowatt, energi baru kini menyumbang 41 persen dari total kapasitas terpasang di Xinjiang. Selesai