Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin (keempat dari kiri, depan) menyambut wisatawan asal China di bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, pada 25 September 2023. (Xinhua/Rachen Sageamsak)
Thailand baru-baru ini mengumumkan keputusannya untuk mengizinkan masuknya wisatawan China ke negara itu tanpa persyaratan visa mulai 25 September hingga akhir Februari 2024, sejalan dengan komitmen PM Srettha Thavisin untuk meningkatkan ekonomi Thailand melalui pariwisata.
BANGKOK, 26 September (Xinhua) -- Thailand menyambut hangat gelombang pertama penerbangan bebas visa dari China pada Senin (25/9), menandai peluncuran inisiatif baru negara di Asia Tenggara itu untuk menghidupkan kembali pasar turis China.
Sekitar 341 pengunjung dari Kota Shanghai mendarat di bandara Suvarnabhumi pada Senin pagi, dan disambut dengan karangan bunga serta tepuk tangan meriah dari Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin yang baru saja dilantik dan beberapa pejabat senior Thailand.
"Ini menandai hari pertama yang menjanjikan bagi Thailand karena kami menyambut wisatawan China di bawah kebijakan bebas visa masuk yang baru," kata Srettha dalam upacara penyambutan di bandara.
Thailand baru-baru ini mengumumkan keputusannya untuk mengizinkan masuknya wisatawan China ke negara itu tanpa persyaratan visa mulai 25 September hingga akhir Februari 2024, sejalan dengan komitmen PM Srettha Thavisin untuk meningkatkan ekonomi Thailand melalui pariwisata.
"Kami percaya diri bahwa skema ini akan meningkatkan ekonomi secara signifikan," ujarnya.
Data terbaru dari Otoritas Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand/TAT) mencatat bahwa dari 1 Januari hingga 17 September tahun ini, Thailand menerima lebih dari 2,34 juta wisatawan asal China, sekitar 37 persen dari periode yang sama pada 2019.
Dengan bantuan skema ini, pihak berwenang Thailand berharap dapat melipatgandakan jumlah pelancong China saat ini menjadi sekitar 4,01 hingga 4,4 juta wisatawan China per akhir 2023.
Para staf bersiap menyambut wisatawan dari China di bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Thailand, pada 25 September 2023. (Xinhua/Rachen Sageamsak)
"Setelah mengetahui bahwa Thailand membebaskan persyaratan visa bagi wisatawan asal China, ibu saya dan saya langsung memutuskan untuk mengunjungi Thailand selama beberapa hari," kata Tian Yumeng (25) kepada Xinhua.
"Proses masuk kami berjalan lancar, dan sambutan hangat yang kami terima, baik di dalam pesawat maupun saat mendarat, benar-benar sangat menyenangkan. Saya tidak sabar menikmati waktu kami di sini," ungkap Tian.
Srettha mengungkapkan bahwa memastikan keselamatan wisatawan merupakan prioritas utama mereka, mulai dari saat pengunjung menginjakkan kaki di Thailand hingga mereka pulang dengan membawa pengalaman indah yang tak terlupakan.
Guna mencapai hal itu, beberapa staf dari departemen kepolisian pariwisata hadir di bandara. Dengan menggunakan bahasa Mandarin, mereka memperkenalkan dan membantu para pelancong mengunduh aplikasi, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan dan memastikan pengalaman perjalanan yang lancar di Thailand.
Skema stimulus visa tersebut, yang diberlakukan hanya beberapa hari menjelang masa liburan Golden Week China pada awal Oktober, telah mendorong maskapai-maskapai penerbangan untuk bersiap memperluas rute penerbangan China-Thailand, meningkatkan frekuensi penerbangan, dan memperkenalkan rute penerbangan baru yang menghubungkan destinasi wisata favorit di Thailand dengan kota-kota tingkat kedua di China, demikian menurut TAT.
Pada hari yang sama, penerbangan-penerbangan dari Kunming, Changsha, dan Nanning di China serta pendaratan di Bangkok maupun kota-kota pariwisata populer lainnya di Thailand, seperti Chiang Mai dan Phuket, juga disambut dengan upacara penyambutan ala Thailand. Selesai