Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pidato dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-78 di markas besar PBB di New York pada 22 September 2023. (Xinhua/Li Rui)
"Sepanjang menyangkut Laut China Selatan, itu merupakan sentralitas ASEAN, dan itu harus diselesaikan di dalam ASEAN dan di kawasan," kata Anwar Ibrahim.
NEW YORK CITY, 24 September (Xinhua) -- Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan agar isu Laut China Selatan diselesaikan di dalam kawasan.
Pernyataan tersebut disampaikan Anwar sebagai jawaban atas pertanyaan tentang peran Amerika Serikat (AS) terkait isu Laut China Selatan dalam wawancara baru-baru ini dengan Bloomberg Television di New York. Anwar sendiri berada di New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Sepanjang menyangkut Laut China Selatan, posisi kami adalah itu merupakan sentralitas ASEAN, dan itu harus diselesaikan di dalam ASEAN dan di kawasan," ujarnya, merujuk pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (di podium dan di layar) menyampaikan pidato dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-78 di markas besar PBB di New York pada 22 September 2023. (Xinhua/Li Rui)
Anwar mengatakan tidak ada alasan untuk terlalu khawatir mengenai kemungkinan ketegangan di Laut China Selatan, seraya menekankan bahwa "hubungan kami dengan tetangga-tetangga kami sangat baik."
"Telah ada tanda-tanda mengenai kemungkinan terjadinya konflik selama beberapa dekade; sekarang, hal itu tidak terjadi, dan saya memiliki pandangan yang lebih optimistis terhadap masa depan," ungkapnya.
PM Malaysia itu mengatakan respons China terhadap isu terkait "meyakinkan," sembari mengungkapkan bahwa China ingin terus bernegosiasi dan mencari resolusi damai. Selesai