Saat menempuh pendidikan di Universitas Ningxia di China barat laut, sejumlah mahasiswa Indonesia mengaku jatuh cinta dengan budaya tradisional China dan mempelajari beberapa keterampilan seperti menulis kaligrafi China.
*** Subtitle & Soundbite:
Para mahasiswa Indonesia mengaku jatuh cinta dengan budaya tradisional China dan mempelajari beberapa keterampilan seperti menulis kaligrafi China saat menempuh studi di Fakultas Pendidikan Internasional Universitas Ningxia yang berada di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): PRAMISTI ANDINI IZATUN NABILAH, Mahasiswi Indonesia di Universitas Ningxia
"Mempelajari budaya China membuat hidup kita lebih indah."
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): RICKY DIAS ANDRYANTO CHINTAMA, Mahasiswa Indonesia di Universitas Ningxia
"Mempelajari bahasa Mandarin dan budaya China itu menyenangkan."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD WAGIYANTO, Mahasiswa Indonesia di Universitas Ningxia
"Ini adalah tempat yang menakjubkan bagi saya."
SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): PRAMISTI ANDINI IZATUN NABILAH, Mahasiswi Indonesia di Universitas Ningxia
"Nama saya Pramisti Andini Izatun Nabilah. Nama Mandarin saya Lu Dihuang. Saya datang ke China pada 2019. Saya kuliah di jurusan Pendidikan dan Sastra China di Universitas Ningxia. Saya gemar menyanyikan lagu-lagu Mandarin. Saya mengikuti kompetisi lagu Mandarin di Universitas Ningxia. Saya rasa saya beruntung meraih juara kedua. Saya mempelajari kaligrafi China dan seni memotong kertas di kampus. Menurut saya, seni tradisional China ini luar biasa dan fantastis."
SOUNDBITE 5 (Bahasa Inggris): RICKY DIAS ANDRYANTO CHINTAMA, Mahasiswa Indonesia di Universitas Ningxia
"Halo, semuanya. Nama saya Ricky Dias Andryanto Chintama. Kalian bisa memanggil saya Ricky. Saya berasal dari Jawa Timur. Saya datang ke China pada 2018 dan alasan mengapa saya memilih China untuk melanjutkan studi adalah karena saya mencintai budaya China. China memiliki budaya dan sejarah yang mendalam. Anda tidak dapat mempelajari bahasa Mandarin tanpa mempelajari budaya China karena keduanya saling memiliki ikatan yang sangat dalam. Di waktu senggang, saya suka memainkan alat musik dari China bernama Guzheng. Ini adalah Guzheng versi kecil dan bunyinya sangat indah."
SOUNDBITE 6 (Bahasa Inggris): MUHAMMAD WAGIYANTO, Mahasiswa Indonesia
"Nama Mandarin saya Liu Weilong. Saya berasal dari Indonesia. Saya sudah empat tahun tinggal di China, dan selama satu setengah tahun saya tinggal di Ningxia. Ini adalah kaligrafi China."
SOUNDBITE 7 (Bahasa Inggris): PRAMISTI ANDINI IZATUN NABILAH, Mahasiswi Indonesia di Universitas Ningxia
"Saya ingin menjadi penerjemah. Mungkin ke depannya, saya dapat berbahasa Mandarin dengan fasih dan menerjemahkannya kepada orang Indonesia, membantu (orang) Indonesia dan China berkomunikasi dengan lancar dan baik."
