BEIJING, 22 November (Xinhua) -- China menantikan kunjungan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh yang akan datang sebagai kesempatan untuk memperdalam kepercayaan timbal balik strategis dan kerja sama praktis dengan Mongolia, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China.
Atas undangan Presiden China Xi Jinping, Presiden Khurelsukh akan melakukan kunjungan kenegaraan ke China dari 27 hingga 28 November, demikian diumumkan pada Selasa (22/11).
"China berharap dapat bekerja sama dengan Mongolia untuk memanfaatkan kunjungan ini sebagai kesempatan memperdalam kepercayaan timbal balik strategis dan kerja sama praktis, serta memberi contoh dalam hubungan antarnegara tetangga guna meningkatkan hubungan China-Mongolia ke tingkatan baru," tutur Juru Bicara Kemenlu China Zhao Lijian dalam sebuah taklimat pers.
Selama kunjungan tersebut, kedua presiden akan menggelar pembicaraan formal, dan bersama-sama menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama, kata Zhao.
Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China Li Zhanshu masing-masing akan bertemu dengan Presiden Khurelsukh, lanjut Zhao.
Para pemimpin kedua negara akan melakukan pertukaran pandangan yang mendalam tentang hubungan bilateral dan isu-isu internasional maupun regional yang menjadi kepentingan bersama, serta bersama-sama memetakan arah pertumbuhan hubungan China-Mongolia di masa depan, imbuhnya.
Kunjungan yang akan datang itu bakal menjadi kunjungan pertama Khurelsukh ke China sebagai presiden Mongolia, yang akan meneruskan persahabatan dan tradisi baik dari pertukaran tingkat tinggi yang erat antara kedua negara, serta menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik dari kemitraan strategis komprehensif China-Mongolia, sebut Zhao.
Khurelsukh melakukan kunjungan resmi ke China sebagai PM Mongolia pada 2018. Selesai
