Para seniman tampil dalam perayaan masuknya situs arkeologi Koh Ker dalam daftar warisan dunia di Phnom Penh, Kamboja, pada 20 September 2023. (Xinhua/Ly Lay)
Situs kuno Koh Ker memiliki kuil bergaya unik, patung, prasasti, lukisan dinding, dan cagar alam Shiva-lingas yang mengesankan, serta bangunan sipil, kolam, tanggul, bendungan, dan jalan kuno yang mencerminkan pengaruh serta keagungan Kerajaan Khmer.
PHNOM PENH, 21 September (Xinhua) -- Ribuan warga Kamboja pada Rabu (20/9) malam merayakan masuknya situs arkeologi Koh Ker di negara itu dalam Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Dibangun pada abad ke-10 oleh Jayavarman IV, situs arkeologi Koh Ker terdaftar sebagai situs warisan dunia pada sesi ke-45 Komite Warisan Dunia di Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (17/9).
Situs tersebut menjadi kekayaan budaya benda keempat Kamboja yang telah dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia.
"Keajaiban arkeologi ini menawarkan wawasan mendalam mengenai proyek-proyek pembangunan regional, sosial, ekonomi, dan arsitektur, perencanaan kota, dan infrastruktur pedesaan yang terorganisir dengan baik pada eranya," kata badan kebudayaan PBB itu.
Berbicara kepada masyarakat yang bergembira dalam acara yang diadakan di Olympic Stadium di Phnom Penh, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan bahwa ini adalah peristiwa bersejarah baru bagi Kamboja dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kekayaan budaya.
Koh Ker telah mengalami penjarahan yang meluas selama konflik sipil antara tahun 1960-an dan 1990-an, dan pemerintah Kamboja sejak saat itu berupaya memulangkan barang antik curian yang dipamerkan atau dijual di pasar internasional.
"Sebagai warga negara Kamboja, saya sangat senang mendengar kuil Koh Ker masuk dalam daftar warisan dunia," kata Em Sreysros, seorang warga berusia 55 tahun, kepada Xinhua.
Dia mengatakan masuknya situs tersebut benar-benar mencerminkan upaya kuat pemerintah dalam melindungi dan melestarikan situs warisan budaya negara.
"Saya ingin mendorong wisatawan internasional dan warga Kamboja di luar negeri untuk datang dan mengunjungi Kamboja, dan silakan datang melihat kuil kuno Koh Ker kami," kata Sreysros.
Terletak di Distrik Kulen, Provinsi Preah Vihear, sekitar 370 km barat laut ibu kota Phnom Penh, Koh Ker merupakan ibu kota Kerajaan Khmer untuk periode singkat antara tahun 928-941 M, menurut UNESCO.
Situs kuno seluas 87,8 km persegi ini memiliki sejumlah peninggalan arkeologi, termasuk kuil bergaya unik, patung, prasasti, lukisan dinding, dan cagar alam Shiva-lingas yang mengesankan, serta bangunan sipil, kolam, tanggul, bendungan, dan jalan kuno yang mencerminkan pengaruh dan keagungan Kerajaan Khmer.
Hingga saat ini, empat kekayaan budaya benda di negara Asia Tenggara tersebut telah masuk dalam daftar warisan dunia. Tiga properti pertama yang terdaftar adalah Taman Arkeologi Angkor yang masuk pada 1992, Kuil Preah Vihear pada 2008, dan Kawasan Kuil Sambor Prei Kuk pada 2017. Selesai