JAKARTA, 23 November (Xinhua) -- Korban tewas akibat gempa pada Senin (21/11) di Provinsi Jawa Barat bertambah menjadi 268 orang, sementara 151 lainnya masih hilang, demikian disampaikan seorang pejabat setempat pada Selasa (22/11).
"Jumlah korban tewas saat ini mencapai 268 orang," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam sebuah konferensi pers.
Gempa bermagnitudo 5,6 yang melanda Provinsi Jawa Barat pada Senin juga menyebabkan 1.083 orang luka-luka dan memaksa 58.362 lainnya mengungsi karena guncangan gempa tersebut menghancurkan lebih dari 21.000 rumah dan fasilitas infrastruktur, lanjutnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengunjungi Cianjur pada Selasa sore guna meninjau proses penanggulangan pascabencana, termasuk memastikan jalan yang tertutup longsor dapat dibuka lagi untuk mempercepat distribusi bantuan bagi para korban yang selamat.
Mengutip penilaian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa seperti ini dapat terjadi setiap 20 tahun sekali, presiden yang akrab disapa Jokowi tersebut meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun kembali rumah, bangunan, dan fasilitas lainnya yang rusak sesuai standar bangunan tahan gempa.
Gempa terjadi pada Senin pukul 13.21 WIB, dengan pusat gempa terletak 10 kilometer di barat daya Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat.
Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer, kata BMKG.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service
