NEV China aktif terjun di pasar ASEAN dan dorong perluasan cakupannya

2023-09-21 12:14:23   来源:新华社
Para pengunjung mengabadikan foto dalam upacara peluncuran Wuling AIR EV edisi baru pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di Tangerang, Provinsi Banten, pada 14 Agustus 2023. (Xinhua/Xu Qin)

   NANNING, 21 September (Xinhua) -- Pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, pameran otomotif baru-baru ini di Indonesia, Wuling AIR EV, kendaraan listrik (electric vehicle/EV) mini berbentuk kubus buatan Indonesia, tampil menonjol.

   Bukan hanya karena tampilannya yang unik, namun juga karena kinerjanya yang sangat baik dan harganya yang sangat kompetitif di antara lebih dari 1.000 kompetitor yang memulai debutnya di panggung yang sama. Selama 10 hari penyelenggaraan GIIAS, GAIKINDO mencatat Wuling Air EV sebagai produk terlaris, dengan angka SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) mencapai 885 unit atau 50 persen dari total 1.771 unit penjualan EV di GIIAS. 

   Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang baru saja berakhir di Jakarta, sebanyak 150 unit Wuling AIR EV dikerahkan untuk melayani perjalanan para delegasi.

   Pencipta Wuling AIR EV, SAIC-GM-Wuling (SGMW), salah satu produsen mobil terkemuka di China, telah membuat terobosan besar di Indonesia dengan membuka basis produksi senilai 1 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.373) pada 2017, dan sejak saat itu berkembang menjadi salah satu merek mobil China terlaris di Indonesia.

   Sebagai pasar otomotif terbesar di dunia, China mengalami ekspansi pesat di sektor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) beberapa tahun belakangan ini, dan menjadi yang terdepan di antara tiga pasar terbesar yang mencatatkan mayoritas penjualan NEV, seperti disampaikan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA).

   Bagi para produsen NEV China, pasar luar negeri sama pentingnya dengan pasar domestik bagi pertumbuhan mereka, dan mereka telah menempatkan toko pasarnya di ASEAN.

   Menurut studi yang dilakukan Counterpoint Research pada Juli lalu, pangsa pasar produsen mobil China di pasar kendaraan listrik yang berkembang pesat di Asia Tenggara meningkat dari 38 persen pada tahun lalu menjadi hampir 75 persen.

   "Seiring dengan upaya kami untuk terus mendunia, kami berhasil mendapatkan kepercayaan dari otoritas dan persetujuan pasar di Indonesia," kata General Manager SGMW Motor Indonesia Shi Guoyong, seraya menambahkan bahwa perusahaan itu bertekad untuk terus meningkatkan daya saing produk-produknya dan memperkuat pijakannya di Indonesia agar lebih siap melayani konsumen di tanah air dan bahkan mengekspor mobil diproduksi diIndonesia ke pasar luar negeri.

Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 12 September 2023 ini menunjukkan deretan mobil yang akan diekspor di dermaga otomotif Pelabuhan Yantai, Provinsi Shandong, China Timur. (Xinhua/Zhang Chao)

   Berbeda dengan beberapa merek lama dari Barat, pemain NEV China dikenal mampu bergerak cepat dan luwes karena dapat mengandalkan volume produksi yang besar dan biaya baterai yang relatif rendah.

   Menurut data dari Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), China telah mengekspor total 727.000 unit NEV dalam delapan bulan pertama 2023, melonjak 110 persen secara tahunan (year on year/yoy).

   Wakil Kepala Insinyur CAAM Xu Haidong mengungkapkan bahwa seiring dengan terus tumbuhnya volume ekspor kendaraan NEV buatan China, investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) di luar negara juga meningkat, semakin banyak produsen mobil China yang aktif mencari peluang untuk berinvestasi di luar negeri, terutama di kawasan ASEAN.

Sebuah "Tank 500", kendaraan off-road dari Great Wall Motor (GWM), ditampilkan dalam konferensi pers upacara peluncurannya di Riyadh, Arab Saudi, pada 3 Juli 2022. (Xinhua/Wang Haizhou)

   Pada Agustus tahun ini, Great Wall Motor (GWM), produsen kendaraan sport utility vehicle (SUV) dan pikap terkemuka di China, resmi meluncurkan mereknya di Indonesia, melengkapi cakupan penuhnya di pasar-pasar inti ASEAN.

   GWM juga mendirikan basis produksi global di Thailand, mewujudkan matriks model NEV, yang mencakup beberapa produk premium dari tiga serangkai anak perusahaannya, yakni HAVAL, ORA, dan TANK. Di antara produk-produk tersebut, Haval H6 Hybrid, salah satu kendaraan logistik resmi untuk Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC pada November tahun lalu, menempati posisi teratas untuk penjualan SUV kompak di Thailand selama 16 bulan berturut-turut.

   Data menunjukkan bahwa GWM mencatatkan lonjakan penjualan kendaraan di luar negeri sebesar 95,55 persen antara Januari dan Agustus tahun ini, yakni mencapai 181.678 unit. Hingga saat ini, GWM telah memiliki lebih dari 25.000 pengguna NEV di negara-negara ASEAN, dan menjadi produsen mobil China pertama yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut di media sosial di kawasan tersebut.

   Memuji ASEAN sebagai pasar yang dinamis dengan potensi belum termanfaatkan yang sangat besar, Presiden Regional GWM untuk ASEAN Cheng Jinkui mengatakan bahwa sejak perusahaannya menginjakkan kaki di kawasan ini, perusahaan tersebut tetap berpegang pada strategi bertindak secara lokal, mulai dari penelitian dan pengembangan, manufaktur, distribusi, serta layanan purnajual, guna memenuhi permintaan konsumen ASEAN.

Para pengunjung menjajal BYD Frigate 07 SUV di stan BYD dalam Bangkok International Motor Show ke-44 di Bangkok, Thailand, pada 22 Maret 2023. (Xinhua/Wang Teng)

   Raksasa NEV China BYD pada Maret tahun ini juga mendirikan pabrik mobil penumpang pertamanya di luar negeri, yaitu di Thailand, dan setelah tuntas dibangun pada 2024, pabrik tersebut diperkirakan akan memproduksi 150.000 unit kendaraan setiap tahun sekaligus menciptakan 5.000 lapangan kerja.

   Tahun ini menandai peringatan 10 tahun sejak BYD hadir di kawasan ini, dan perusahaan itu senantiasa mementingkan pasar ASEAN, kata CEO BYD Wang Chuanfu.

   Membuka fasilitas di luar negeri pertamanya di Thailand mencerminkan keinginan BYD untuk mempererat kerja sama dengan ASEAN dan memanfaatkan keunggulan kompetitif perusahaan itu di bidang teknologi ramah lingkungan untuk membantu negara-negara anggota ASEAN meraih peluang pengembangan di sektor NEV, tambahnya.

   "NEV telah menjadi area pertumbuhan utama bagi industri mobil China, dan sektor ini telah berkembang pesat di ASEAN," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang China (China Passenger Car Association/CPCA) Cui Dongshu, yang meyakini bahwa dengan terus meningkatnya konsumsi dan tingkat motorisasi di masyarakat ASEAN, serta kebijakan pendukung pemerintah yang bertujuan untuk mendorong transisi ramah lingkungan, semakin banyak produsen mobil China dengan mitra lokalnya akan terus memanfaatkan potensi pasar ASEAN yang besar.  Selesai

【记者:Huang Yaoteng,Tian Zijun 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/8807f1bee68f5722e667bfc701b25963/1695269671482

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD