Sejumlah siswa mencuci peralatan makan di sebuah sekolah umum di Mahalapye, Botswana, pada 12 September 2023. Pada 2022, sebuah proyek peningkatan yang diawasi oleh China State Construction Engineering Group Co., Ltd. (CSCEC) di Botswana berhasil diselesaikan. Proyek peningkatan ini telah secara signifikan meningkatkan pasokan dan kualitas air di Mahalapye, memberikan manfaat bagi penduduknya dan mendorong masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat. (Xinhua/Li Yahui)
Laporan ini secara komprehensif dan sistematis mengulas dan mempresentasikan praktik dan kontribusi China terhadap tata kelola hak asasi manusia global sejak berdirinya RRC, terutama sejak Kongres Nasional Partai Komunis China ke-18.
BEIJING, 20 September (Xinhua) -- Asosiasi China untuk Studi Hak Asasi Manusia (China Society for Human Rights Studies/CSHRS) dan Institut Xinhua, wadah pemikir Kantor Berita Xinhua, merilis sebuah laporan mengenai praktik dan kontribusi China terhadap tata kelola hak asasi manusia (HAM) global pada Selasa (19/9).
Laporan berjudul "Demi Nilai dan Martabat Bersama Seluruh Umat Manusia - Praktik dan Kontribusi China terhadap Tata Kelola HAM Global" (For the Common Value and Dignity of All Humanity -- China's Practice of and Contribution to Global Human Rights Governance) tersebut dirilis secara global melalui situs web, majalah, dan media sosial yang relevan.
Laporan itu terdiri dari empat bagian, yaitu, "Praktik Partisipasi China dalam Tata Kelola HAM Global", "Kontribusi China dalam Mendorong Perkembangan HAM Dunia", "Kebijaksanaan China yang Memperkaya Bentuk Peradaban HAM", dan "Rencana China dalam Meningkatkan Tata Kelola HAM Global".
Laporan tersebut secara komprehensif dan sistematis mengulas dan mempresentasikan praktik dan kontribusi China terhadap tata kelola HAM global sejak berdirinya Republik Rakyat China (RRC), terutama sejak Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-18.
China telah memainkan peran yang bertanggung jawab dalam berbagai urusan HAM di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terlibat secara aktif dalam tata kelola HAM global, berusaha mendorong perkembangan yang sehat dari perjuangan HAM internasional, sehingga menjadi partisipan yang aktif dalam mekanisme internasional, salah satu penyusun peraturan tata kelola, pendukung aktif dalam pertukaran dan kerja sama, serta penggerak penting dalam perubahan tata kelola, kata laporan itu.
Chen Xu, Kepala Misi China untuk PBB di Jenewa, berbicara pada sesi ke-53 Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) di Jenewa, Swiss, pada 14 Juli 2023. (Xinhua/Lian Yi)
Dalam proses perkembangan perjuangan HAM dunia, China bukanlah pihak luar, melainkan praktisi yang konstan, ungkap laporan itu.
Dengan berbagai aksi nyata, kata laporan tersebut, China telah meletakkan dasar yang kuat untuk memajukan perlindungan HAM global, melindungi lingkungan yang aman untuk perlindungan HAM global, menjaga kesetaraan dan keadilan dalam tata kelola HAM global, serta mendorong pertukaran dan pembelajaran timbal balik antara berbagai peradaban HAM, dengan demikian berkontribusi secara signifikan dalam mendorong perkembangan perjuangan HAM dunia.
Mengingat pencapaian bersejarah yang luar biasa dalam praktik HAM di China, laporan tersebut mencirikan jalur pembangunan HAM di China memiliki empat ciri khas, yaitu, sifat upaya HAM yang berpusat pada rakyat, otonomi dalam praktik HAM, menyeluruh dalam promosi HAM, dan keberlanjutan dalam pengembangan HAM.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa selain melakukan upaya yang konsisten untuk mendorong perjuangan HAM sendiri, China juga mengambil tindakan nyata untuk mendorong kesetaraan, keadilan, nalar, dan inklusivitas yang lebih besar dalam tata kelola HAM global.
Dipandu oleh sejumlah konsep seperti solidaritas dan kerja sama, promosi pembangunan, tata kelola multilateral, inklusivitas dan pembelajaran bersama, China terus mengontribusikan kebijaksanaan dan rencana China dalam meningkatkan tata kelola HAM global, imbuh laporan tersebut. Selesai