Atlet e-sport Indonesia berharap raih hasil terbaik di Asian Games Hangzhou

2023-09-19 14:05:27   来源:新华社

JUDUL: Atlet e-sport Indonesia berharap raih hasil terbaik di Asian Games Hangzhou

DATELINE: 18 September 2023

DURASI: 00:11:26

LOKASI: JAKARTA

KATEGORI: OLAHRAGA


SHOTLIST:

1. SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): Rizki Waris, Atlet e-sport Indonesia

2. SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): Alan Kumaseh, Atlet e-sport Indonesia


STORYLINE: 

E-sport untuk pertama kalinya menjadi cabang olahraga resmi di Asian Games Hangzhou mendatang, beberapa atlet e-sport asal Indonesia mengungkapkan harapan tinggi mereka untuk meraih hasil terbaik di China, dan mereka merasa gembira dapat berkesempatan menyabet medali untuk Tanah Air mereka.

1.SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): Rizki Waris, Atlet e-sport Indonesia

"Nama saya Rizki Waris umur 27. Saya akan bermain di Asian Games untuk cabang Dota 2. Kompetisi saya dari 2015, jadi itu sudah sekitar delapan tahun. Sangat excited sih, soalnya ini kan, pertama kali juga e-sport masuk Asian Games, jadi saya berharap banyak banget kayak kita bisa ngasih hasil yang terbaik buat Asian Games ini. Sangat senang sih, soalnya kayak dulu tuh e-sport itu dipandang orang sebelah mata gitulah, kalau sekarang kayak udah jadi, ibaratnya e-sport udah jadi kayak suatu pekerjaan yang bisa menghasilkan uang. Jadi ya, saya sangat senang sih, e-sport bisa dipertandingkan. Untuk Asian Games, sejauh ini kita udah latihan yang cukup intensif. Latihan dan mungkin coba untuk hidup sehat kali, kayak jaga kesehatan.

Di bootcamp ini kita udah dari semingguan kayaknya ya, dari tanggal 5 bulan ini. Kalau timnasnya, kebetulan udah terbentuknya dari bulan, dua bulan sebelumnya mungkin ya, dari Juli. Mungkin, kita tuh latihan lebih ke arah, latihannya dari R2, biasanya kita main tim lima lawan lima itu kan, dengan musuh. Setelah kita main lima lawan lima dengan musuh, biasa kita ada yang namanya itu MMR-an, jadi itu kayak, MMR itu kayak melatih individual skill player masing-masing lah, jadi kayak kita melatih skill untuk tim juga, individu juga. Iya, jadi istilahnya kita nyari lawan yang mau lima lawan lima gitu lawan kita. Sejauh ini sih, saya bisa bilang tim ini tuh kayak nunjukin hasil yang lumayan positif sih, maksudnya kayak lumayan jauh lah, kita lumayan yakin kita (bisa) dapetin medali dengan tim ini. Target kita masih (sama) ya, cuman kalau untuk lawan, mungkin Malaysia atau China.

Karena, maksudnya pemain yang mereka kirim itu pemain-pemain yang kelasnya udah kelas tanding internasional juga sih, kalau di DOTA-nya ya. Jadi menurut saya, mereka punya pengalaman yang lumayan banyak dan lumayan bagus. Kalau kita, kalau latihan juga kebetulan pernah ngelawan beberapa tim dari China juga sih. Bedanya, yang ngebedain, mereka sama tim-tim negara lain, itu mungkin mereka itu kalau main lebih disiplin, lebih disiplin sama lebih rapi sih, mereka jarang melakukan kesalahan, bisa dibilang. Lebih disiplin dan rapinya itu lebih ke arah kekompakan tim. Pas lagi dalam game-nya lebih kekompakan tim, terus mereka itu kalau misalkan, jadi disiplinnya itu kalau misalkan mereka sedang unggul, mereka itu kayak jarang membuat kesalahan yang bikin mereka bisa keadaannya berbalik gitu, kedisiplinannya lebih ke arah itu. Kalau DOTA itu, game-nya kan lumayan kompleks, jadi lumayan banyak tim yang kalau misalnya mereka sudah unggul nanti bisa tiba-tiba keadaannya berbalik karena ketidakdisiplinan mereka.

Kalau (melawan) timnas (China) enggak (pernah), cuma kalau tim-tim yang player-nya main di stage-stage internasional pernah. Latihan sih, bukan tanding. Jadi, kalau latihan tuh, tim-tim Asia sama tim-tim China tuh biasa suka cari lawan, suka latihan bareng. Menurut saya Asian Games itu lumayan gede, Asian Games itu kayak event yang bisa dibilang paling bergengsi di Asia. Jadi dampaknya itu buat e-sport lumayan gede, biar orang-orang tahu kalau e-sport itu sesuatu yang layak, bukan yang sekadar dipandang sebelah mata. Impact-nya lumayan gede. Sebenarnya, saya menjelaskannya lumayan susah juga, makanya sekarang yang saya expect itu sudah lumayan terjadi. Kayak sekarang kan, kalau dulu kan e-sport itu orang jarang ada yang mau ngebayar orang atau ngeluarin duit buat tim e-sport. Kalau sekarang sudah lebih banyak, jadi yang mungkin itu aja sih, biar ke depannya lebih banyak orang yang mau sponsorship, lebih banyak orang mau sponsor buat e-sport. Iya (menguntungkan industri game), karena e-sport itu bisa dibilang audience sama viewers-nya lumayan gede. Menurut saya, ngelakuin hal itu enggak rugi, kayak mensponsori tim e-sport, karena mereka dapat feedback-nya juga, lumayan gede. Kebetulan belum sih (soal sponsor), cuma sebelum berangkat pasti ada. Jujur, kalau buat saya, karena saya enggak terlalu sering ngikutin Asian Games, yang paling berkesan itu karena adanya e-sport di Asian Games tahun ini. Hangzhou, Jiayou, we're coming!"

2. SOUNDBITE (Bahasa Indonesia): Alan Kumaseh, Atlet e-sport Indonesia

"Halo, namaku Alan Raynold Kumaseh biasa dipanggil 'Satar', nickname di game Satar. Untuk di Asian Games nanti, aku dari (tim) e-sport PUBG mobile. Untuk (pengalaman mengikuti) kompetisi sudah sekitar 4 sampai 5 tahun. Untuk perasaan, yang pasti senang dan bangga karena ini juga bisa dibilang jadi pertama kali untuk saya membawa nama harum timnas Indonesia, apalagi ini Asian Games, jadi bangga banget. Kalau dari aku sih, ya ini penting karena dengan adanya hasil dari kami, contoh kita, Puji Tuhan, dapat emas bisa memotivasi juga player-player lain dan bisa bikin PUBG juga lebih ramai lagi. Kalau itu sih mungkin, ya saya harap dari e-sport juga bisa lebih dikenal di masyarakat, bukan cuma main-main doang, bisa berprestasi juga, ya semoga di Asian Games nanti bisa dapat emas terus bisa banggain semua. Untuk persiapannya, Puji Tuhan kita dapat waktu yang cukup lah, daripada yang RDAG (Road to Asian Games) kemarin. Kita mungkin bisa dibilang nggak banyak cukup waktu, karena ya tiba-tiba langsung main, jadi, Puji Tuhan, di Asian Games kali ini kita dapat waktu bisa ngulik-ngulik dari rest-nya, dari cara nembaknya, dan cari tahu cara tercepat untuk menang.

Untuk di pelatnas sudah hampir sebulan. Kalau bisa dinilai satu sampai 10, mungkin kita masih di titik tujuh karena masih banyak yang harus kita ulik, dari player juga masih banyak kekurangan dan kelebihannya juga. Kita juga harus maksimalin tiap stage, kayak target yang kita harus tembak, terus kita harus mempercepat waktu, masih ya mungkin 7 dari 10. Kalau itu sih mungkin ya jatuhnya diri sendiri sih tetap, karena mau sekuat apapun tim kita kalau kita masih kalah sama diri sendiri masih belum cukup. Kalau itu mungkin bisa, dari aku mungkin bisa dilihat dari hasil kemarin sih, mungkin dari China sama China Taipei. Yang pasti itu emas lah, nggak perlu ditanya lagi udah pasti emas. Kenapa diwaspadai, karena bisa dibilang juga dia udah main duluan, kalau kata kita. Terus dia juga kemarin, di area kemarin, dia yang paling cepet, jadi ya itu bisa jadi tim yang paling diwaspadai kalau dari kita. Di RDAG, Road to Asian Games, paling cepet kelar stage-nya menang, jadi kayak rata-rata dari tim-tim yang lain mungkin 15-14 menit, dia 13-12 (menit), jadi lebih cepat dari yang lain. Mungkin ya itu tadi, udah duluan latihan udah hafalin triknya, terus persiapan yang juga panjang mungkin mereka tinggal ready, udah siap turnamen. Kalau itu mungkin belum ya, belum pernah latihan bareng, ya diusahain kalau bisa pengen latihan bareng, biar dapat banyak ilmu juga. Kalau itu, tadi sempet sih browsing, terus lihat cuacanya juga, pengen lihat stadion e-sport-nya, jadi pengen lihat dengan mata kepala sendiri sebesar apa sih di stadion. Karena bisa dibilang, itu juga salah satu impian para gamers lah, udah ada tempat sendiri buat main, terus ya udah ada namanya juga di stadion e-sport itu, jadi banyak impian. Untuk kesannya paling, ya senang, tetap senang, happy, bangga bisa bawa nama harum tim Indonesia, terus ini pertama kali juga, untuk e-sport ya, jadi ya pengen ngasih yang terbaik. Untuk persiapan yang sempet aku browsing sudah siap, tinggal dari kitanya main. Hangzhou, Jiayou, we're coming!"


Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.

(XHTV)

【记者:Sun Lei,Gu Lu,Wa Yang 】
原文链接:http://home.xinhua-news.com/rss/newsdetaillink/ee517c8ed49c580e4d19003fa1c4912b/1695103531010

财经新闻 ECONOMIC NEWS

24小时排行 LEADERBOARD