GUANGZHOU, 16 September (Xinhua) -- Tim ilmuwan China mengembangkan teknik penambangan yang lebih ramah lingkungan dan efisien untuk mengambil elemen tanah jarang (rare-earth element/REE) dari lapisan tanah yang mengalami pelapukan, membuka jalan baru untuk ekstraksi sumber daya alam secara berkelanjutan.
Endapan tanah jarang adsorpsi ion merupakan tempat penyimpanan utama untuk REE berat. Saat ini endapan tersebut ditambang menggunakan teknik pelindian (leaching) berbasis garam amonium yang menyebabkan kerusakan lingkungan parah dengan tingkat pengambilan yang rendah.
Guna mengatasi masalah ini, tim peneliti yang dipimpin oleh He Hongping dari Institut Geokimia Guangzhou di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS) telah merancang teknik penambangan REE inovatif yang disebut penambangan elektrokinetik (electrokinetic mining/EKM), yang memungkinkan pengambilan REE yang ramah lingkungan, efisien, dan selektif dari lapisan tanah yang mengalami pelapukan.
Kelayakan EKM ditunjukkan oleh tim He melalui eksperimen skala laboratorium, skala besar, dan skala lapangan tahun lalu. Kini, mereka telah meluncurkan uji coba industrial pertama dan berhasil membangun proyek peragaan dengan 5.000 ton tanah.
Dibandingkan dengan teknik konvensional, teknik EKM mencatatkan kenaikan tingkat pengambilan sebesar 30 persen, penurunan penggunaan bahan pelindian sebesar 80 persen, penurunan durasi penambangan sebesar 70 persen, penurunan kotoran logam sebesar 70 persen dalam lindi REE yang diperoleh, dan penurunan emisi amonium sebesar 90 persen, papar tim itu.
Berdasarkan hasil tersebut, tim itu telah memublikasikan 11 makalah di jurnal Nature Sustainability dan beberapa jurnal lainnya.
Upaya lebih lanjut akan dilakukan untuk mempercepat penerapan industri dari hasil-hasil terkait. Selesai