JUDUL: China desak perhatian badan HAM PBB terkait pembuangan air terkontaminasi nuklir oleh Jepang
DATELINE: 15 September 2023
DURASI: 00:01:43
LOKASI: JENEWA, Swiss
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Palace of Nations
2. SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): CHEN XU, Kepala Misi China untuk PBB di Jenewa
STORYLINE:
Diplomat top China di Jenewa pada Kamis (14/9) meminta Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk lebih memperhatikan masalah pembuangan air yang terkontaminasi nuklir oleh Jepang dan mendesak Jepang untuk segera menghentikan pembuangan air tersebut ke laut.
Chen Xu, Kepala Misi China untuk PBB di Jenewa, mengatakan dalam dialog interaktif dengan Pelapor Khusus PBB tentang hak asasi manusia atas air minum dan sanitasi yang aman bahwa jika air yang terkontaminasi nuklir Fukushima benar-benar aman, Jepang tidak perlu membuangnya ke laut, dan tentu saja tidak seharusnya dilakukan jika tidak aman.
SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): CHEN XU, Kepala Misi China untuk PBB di Jenewa
"Pemerintah Jepang secara sepihak dan dengan paksa mulai membuang air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut, yang secara serius melanggar hak atas kesehatan, pembangunan dan lingkungan hidup masyarakat di negara-negara pesisir Pasifik dan bahkan di seluruh dunia. Legitimasi, legalitas dan keamanan pembuangan limbah tersebut dipertanyakan oleh masyarakat internasional, dan ditentang keras oleh masyarakat di Jepang dan Korea Selatan. Jika air yang terkontaminasi nuklir Fukushima benar-benar aman, Jepang tidak perlu membuangnya ke laut, dan tentu tidak seharusnya dilakukan jika tidak aman."
Kecelakaan nuklir Fukushima adalah salah satu bencana nuklir paling serius di dunia hingga saat ini. Dilanda gempa besar dan tsunami yang terjadi pada Maret 2011, pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima mengalami pelelehan (meltdown) inti dan menghasilkan air terkontaminasi dalam jumlah besar yang diketahui mengandung lebih dari 60 unsur radioaktif.
Mengabaikan seruan nelayan dalam negeri, negara-negara tetangga, dan pakar lingkungan hidup di seluruh dunia, Jepang mulai melepaskan air yang terkontaminasi nuklir Fukushima ke laut pada 24 Agustus lalu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenewa, Swiss.
(XHTV)