JUDUL: Imbangi penurunan panen akibat kekeringan, Spanyol impor lebih banyak gandum, jagung, dan jelai
DATELINE: 14 September 2023
DURASI: 00:02:02
LOKASI: Madrid
KATEGORI: PERTANIAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan tanaman yang terdampak kekeringan di Spanyol
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Spanyol): LUIS PLANAS, Menteri Pertanian, Perikanan, dan Pangan Spanyol
3. Berbagai cuplikan pertanian Spanyol
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Spanyol): LUIS PLANAS, Menteri Pertanian, Perikanan, dan Pangan Spanyol
5. Berbagai cuplikan pertanian Spanyol
STORYLINE:
Pemerintah Spanyol menyampaikan bahwa pihaknya akan mengimpor lebih banyak gandum dan jagung, yang jumlah produksinya menyusut akibat kekeringan, selain defisit tahunan minyak zaitun yang telah dilaporkan.
Sejumlah hasil panen tanaman, termasuk sereal, biji minyak, dan kacang-kacangan, menyusut signifikan tahun ini akibat kekeringan.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Spanyol): LUIS PLANAS, Menteri Pertanian, Perikanan, dan Pangan Spanyol
"Kami memperkirakan bahwa kami harus membeli 20 hingga 21 juta ton dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi normal, yang berada di antara 30 dan 35 juta ton."
Produksi sereal di Spanyol diperkirakan akan mencapai sekitar 11 juta ton, 40 persen lebih rendah dibandingkan produksi pada 2022.
Panen jelai mengalami penurunan sebesar 39 persen secara tahunan (year on year), panen gandum lunak turun 36 persen, dan panen jagung menyusut 20 persen, terutama akibat kurangnya air untuk irigasi.
Produksi minyak zaitun musim ini tercatat 55 persen lebih rendah dibandingkan tahun lalu, sementara harga-harga meningkat lebih dari 50 persen dibanding tahun lalu.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Spanyol): LUIS PLANAS, Menteri Pertanian, Perikanan, dan Pangan Spanyol
"Ini merupakan pesan yang penuh harapan karena saya meyakini bahwa dengan instrumen yang kami miliki saat ini, kami mampu merespons situasi yang sangat diperlukan, bukan hanya dari sudut pandang kehidupan manusia, melainkan juga produksi pangan."
Pemerintah Spanyol memprediksikan bahwa 2023 akan menjadi tahun dengan rasio kerugian tertinggi dalam sejarah asuransi pertanian, dengan total klaim asuransi melampaui 1 miliar euro (1 euro = Rp16.427), dengan sekitar 460 juta euro di antaranya akan dialokasikan untuk tanaman-tanaman yang rusak akibat kekeringan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Madrid.
(XHTV)