JUDUL: WTO sebut "reglobalisasi" lebih menjanjikan dibandingkan fragmentasi
DATELINE: 13 September 2023
DURASI: 00:02:03
LOKASI: JENEWA, Swiss
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan konferensi pers
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): RALPH OSSA, Kepala Ekonom WTO
3. Berbagai cuplikan konferensi pers
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): RALPH OSSA, Kepala Ekonom WTO
5. Berbagai cuplikan Jenewa
STORYLINE:
Reglobalisasi, yang berarti peningkatan kerja sama internasional dan integrasi yang lebih luas, dapat menopang keamanan, inklusivitas, dan keberlanjutan lingkungan, demikian dikatakan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dalam sebuah laporan utama yang dipublikasikan pada Selasa (12/9).
Dalam "Laporan Perdagangan Dunia" (World Trade Report) 2023, organisasi perdagangan itu menyajikan bukti baru tentang manfaat integrasi ekonomi yang lebih luas dan lebih inklusif mengingat indikasi awal fragmentasi perdagangan berpotensi menghambat pertumbuhan dan pembangunan.
"Globalisasi benar-benar berada di persimpangan jalan," tutur Kepala Ekonom WTO Ralph Ossa.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): RALPH OSSA, Kepala Ekonom WTO
"'Laporan Perdagangan Dunia' 2023 mengajukan sebuah pertanyaan besar. Apa peran perdagangan internasional dalam membangun dunia yang lebih aman, inklusif, dan berkelanjutan?"
Ketegangan kebijakan perdagangan sedang meningkat dan tanda-tanda awal fragmentasi di sepanjang garis geopolitik telah terlihat, namun perdagangan secara keseluruhan tetap kuat, sehingga pembicaraan mengenai deglobalisasi tentu saja dibesar-besarkan, imbuhnya.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): RALPH OSSA, Kepala Ekonom WTO
"Kita harus merangkul perdagangan alih-alih menolaknya. Jika kita ingin mengatasi tantangan yang paling mendesak di zaman kita. Secara khusus, laporan ini mengemukakan argumen untuk memperluas integrasi perdagangan ke lebih banyak perekonomian, lebih banyak orang, dan juga lebih banyak isu. Sebuah proses yang kami sebut sebagai reglobalisasi."
Menurut laporan itu, ketegangan geopolitik mulai memengaruhi arus perdagangan, termasuk melalui cara-cara yang mengarah pada fragmentasi hubungan perdagangan.
Kalkulasi yang dilakukan oleh Sekretariat WTO menunjukkan bahwa arus perdagangan barang antara dua blok geopolitik hipotetis tumbuh 4-6 persen lebih lambat dibandingkan perdagangan di dalam kedua blok tersebut.
Terlepas dari sejumlah temuan ini, perdagangan internasional terus berkembang, yang menyiratkan bahwa pembicaraan mengenai deglobalisasi masih belum didukung oleh data, kata laporan tersebut.
Laporan itu menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan terkait erat dengan berkurangnya potensi konflik dan mengarah pada penurunan angka kemiskinan yang signifikan selama lebih dari empat dekade. Selain itu, peningkatan teknologi yang didorong oleh perdagangan memiliki dampak yang kuat dalam mengurangi emisi karbon.
Laporan itu menunjukkan bahwa "reglobalisasi", yang merupakan dorongan baru menuju pengintegrasian lebih banyak orang, perekonomian, dan isu-isu penting ke dalam perdagangan dunia, merupakan solusi yang lebih menjanjikan bagi isu-isu tersebut dibandingkan fragmentasi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jenewa, Swiss.
(XHTV)