JUDUL: Akademisi sebut proyek BRI tingkatkan konektivitas di Asia Tenggara
DATELINE: 12 September 2023
DURASI: 00:01:31
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: POLITIK/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan proyek-proyek Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra
2. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): MOHAMMAD FAISAL, Direktur eksekutif, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia
STORYLINE:
Mohammad Faisal, seorang akademisi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, mengatakan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendorong pembangunan infrastruktur di Asia Tenggara.
Tahun ini menandai ulang tahun ke-10 BRI.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): MOHAMMAD FAISAL, Direktur eksekutif, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia
"BRI sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan konektivitas. Ada banyak sekali infrastruktur yang telah dibangun di bawah BRI. Sejumlah infrastruktur yang dibangun di Pakistan, misalnya, dan juga beberapa negara ASEAN lainnya, terutama Laos dan Thailand, akan meningkatkan konektivitas. Untuk negara-negara ASEAN, saya dapat melihat, misalnya, pembangunan jalur kereta cepat yang dapat mendukung pariwisata. Jika kita melihat kondisi pariwisata di ASEAN, misalnya, ada peningkatan jumlah turis yang melancong atau beraktivitas di Malaysia dan kota-kota di Indonesia seperti Medan dan juga Bandung karena adanya rute-rute penerbangan baru. Konsep dari BRI ini adalah untuk membantu negara-negara lain di kawasan ini memangkas biaya perjalanan, tidak hanya untuk penumpang namun juga kargo atau barang. Artinya, proyek BRI harus memangkas biaya logistik dan mendukung aktivitas dalam hal ekspor dan impor. Jadi, dengan konektivitas yang lebih baik, tentu saja itu akan menstimulasi kegiatan ekonomi, sehingga menghasilkan (pertumbuhan) ekonomi yang lebih baik dan lebih tinggi."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)