Perdana Menteri (PM) China Li Qiang bertemu dengan PM Australia Anthony Albanese di sela-sela pertemuan para pemimpin tentang kerja sama Asia Timur di Jakarta pada 7 September 2023. (Xinhua/Zhang Ling)
China siap menjalin kerja sama dengan Australia untuk memulai dan melanjutkan kembali pertukaran bilateral di berbagai bidang, ujar PM China Li Qiang.
JAKARTA, 7 September (Xinhua) -- Perdana Menteri (PM) China Li Qiang dan PM Australia Anthony Albanese pada Kamis (7/9) di Jakarta berjanji akan meningkatkan pertukaran bilateral. Mereka juga menyepakati pentingnya hubungan antara kedua negara.
Kedua pemimpin tersebut bertemu di sela-sela sejumlah pertemuan para pemimpin tentang kerja sama Asia Timur yang digelar di Jakarta, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-ASEAN ke-26, KTT ASEAN Plus Tiga (ASEAN Plus Three) ke-26, dan KTT Asia Timur ke-18. Ini juga merupakan pertemuan perdana mereka.
China siap menjalin kerja sama dengan Australia untuk memulai dan melanjutkan kembali pertukaran bilateral di berbagai bidang, ujar Li.
Hubungan China-Australia, ungkap Li, telah mempertahankan momentum peningkatan yang positif berkat upaya bersama dari kedua pihak selama setahun terakhir.
Perdana Menteri (PM) China Li Qiang bertemu dengan PM Australia Anthony Albanese di sela-sela pertemuan para pemimpin tentang kerja sama Asia Timur di Jakarta pada 7 September 2023. (Xinhua/Liu Bin)
Li juga menyampaikan bahwa hubungan China-Australia yang baik dan stabil melayani kepentingan mendasar dan aspirasi bersama masyarakat dari kedua negara.
Albanese menuturkan bahwa hubungan Australia-China sangat penting. Dia juga mengatakan bahwa pihak Australia merasa terdorong oleh kemajuan hubungan bilateral kedua negara.
Australia siap memajukan dialog dan pertukaran dengan China berbasis semangat saling menghormati, memperdalam kerja sama dalam bidang-bidang seperti ekonomi dan perdagangan, memperluas pertukaran antarmasyarakat dan budaya, serta mengelola perbedaan dengan baik, agar membangun hubungan yang stabil dan konstruktif antara kedua negara, kata Albanese. Selesai