JUDUL: Menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung
DATELINE: 7 September 2023
DURASI: 00:03:07
LOKASI: Jakarta
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. STANDUP (Bahasa Inggris): SUN LEI, Koresponden Xinhua
2. Berbagai cuplikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
STORYLINE:
STANDUP (Bahasa Inggris): SUN LEI, Koresponden Xinhua
"Ini adalah Stasiun Tegalluar, stasiun terakhir di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang pertama dari jenisnya di Indonesia dan Asia Tenggara.
Apa yang membuat KCJB begitu istimewa?
Mari kita cari tahu.
Ini adalah area tiket, tempat Anda bisa membeli tiket KCJB di mesin penjual tiket otomatis, atau Anda dapat membelinya secara online melalui aplikasi pada ponsel Anda. Ini sangat mudah, sama seperti yang kami lakukan di China.
Dengan area seluas 16.000 meter persegi, Stasiun Tegalluar merupakan stasiun terbesar kedua di sepanjang jalur kereta tersebut.
Sekarang, mari kita menuju ruang tunggu.
Ruang tunggunya sangat luas dan menyediakan informasi yang sangat jelas dan ringkas.
Kereta untuk proyek KCJB ini memiliki tampilan yang mulus dan indah karena memadukan karakteristik hewan khas Indonesia, komodo. Sekarang mari kita masuk ke dalam kereta. Saya juga baru pertama kali mencobanya. Ayo!
Ini kantin yang ada di dalam kereta ini, seperti inilah tampilannya.
Pemandangan dari kereta ini sangat bagus. Saya rasa ini jauh lebih baik ketimbang kereta tradisional.
KCJB sepenuhnya mengadopsi teknologi dan standar China.
Ini merupakan Kereta Inspeksi Komprehensif customer-designed untuk KCJB dan desain interiornya hampir sama dengan kereta penumpang untuk KCJB.
Dan untuk kereta penumpangnya, terdapat tiga kelas gerbong, yakni gerbong bisnis, gerbong kelas satu, dan gerbong kelas dua. Setiap rangkaian kereta memiliki delapan gerbong dan mampu mengangkut 601 penumpang.
Kecepatan rata-rata dalam uji coba hari ini adalah 160 kilometer per jam. Meski berkecepatan tinggi, kereta tidak bergetar sama sekali, sehingga saya tidak merasa mual atau tidak nyaman.
Selain itu, pemandangan di sepanjang jalur ini jauh lebih indah dibandingkan pemandangan yang saya lihat beberapa hari lalu di kereta tradisional. Yang paling penting adalah jalur ini sangat menghemat waktu. Masyarakat tak perlu lagi menghabiskan waktu tiga atau empat jam perjalanan untuk jarak di bawah 200 kilometer."
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Jakarta.
(XHTV)