Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Komite Palang Merah Internasional Mirjana Spoljaric Egger di Balai Agung Rakyat di Beijing, ibu kota China, pada 5 September 2023. (Xinhua/Ding Lin)
BEIJING, 5 September (Xinhua) -- Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC) Mirjana Spoljaric Egger di Beijing pada Selasa (5/9).
Xi memuji upaya kemanusiaan internasional yang dilakukan oleh ICRC selama 160 tahun terakhir sejak pendiriannya serta menyanjung kontribusi penting organisasi tersebut bagi perdamaian dan kemajuan dunia.
Xi menyampaikan bahwa dunia saat ini sedang mengalami perubahan besar yang belum pernah terjadi dalam satu abad terakhir, dan manusia dihadapkan pada banyak tantangan, yang beberapa di antaranya sudah tidak asing lagi dan ada juga yang baru. Dalam situasi seperti ini, China memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk bersama-sama mencari solusi dan mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, kata Xi.
"Saya mengemukakan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global, dan Inisiatif Peradaban Global dengan harapan dapat bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mencapai pembangunan ekonomi, meningkatkan taraf hidup masyarakat, mencapai hasil yang saling menguntungkan, serta memberikan gagasan dan solusi China untuk memperkuat tata kelola global dan tata kelola isu-isu kemanusiaan," ujar Xi.
Menyebut kemanusiaan sebagai konsensus terbesar yang mampu menyatukan berbagai peradaban yang berbeda, Xi mengatakan ide-ide yang terkandung dalam budaya tradisional China, seperti "orang yang baik mengasihi sesama" dan "jangan lakukan terhadap orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain lakukan terhadap Anda", selaras dengan misi Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.
Dengan menjunjung tinggi prinsip mengutamakan rakyat, China telah memenangkan pertempuran terbesar dalam sejarah manusia untuk melawan kemiskinan. Dalam menghadapi COVID-19, China tidak hanya melindungi kehidupan dan kesehatan rakyatnya sendiri, tetapi juga meluncurkan bantuan kemanusiaan global terbesar dalam sejarah, kata Xi.
"Fakta telah membuktikan bahwa China merupakan pendukung, peserta, dan kontributor aktif bagi tujuan kemanusiaan internasional. China siap untuk bekerja lebih erat dengan ICRC dan memberikan kontribusi penting bagi perdamaian serta kemajuan umat manusia," ujar Xi.
Sementara itu, Spoljaric memberikan ucapan selamat kepada China karena telah menjadi negara dengan jumlah penerima Florence Nightingale Award ke-49 terbanyak. Ini menunjukkan bahwa ICRC dan masyarakat internasional sangat mengakui pencapaian kemanusiaan China.
Spoljaric mengatakan China selalu menghormati dan menerapkan hukum humaniter internasional, dan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra telah mendorong pembangunan dunia serta pencapaian tujuan kemanusiaan global. Dia menambahkan bahwa ICRC sangat menghargai peran positif dan kontribusi penting China untuk tujuan kemanusiaan internasional serta berharap dapat memperdalam kerja sama lebih lanjut dengan China. Selesai