JUDUL: Erdogan dan Putin bahas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam
DATELINE: 5 September 2023
DURASI: 00:01:09
LOKASI: Ankara
KATEGORI: POLITIK/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pertemuan (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye) : RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
3. Berbagai cuplikan pertemuan (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
4. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye) : RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
5. Berbagai cuplikan pertemuan (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
STORYLINE:
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, resor Laut Hitam di Rusia, pada Senin (4/9) untuk melakukan pembicaraan tentang pengaktifan kembali kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye) : RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
"Pesan yang ingin disampaikan kepada dunia (terkait Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam) usai pertemuan kami adalah sebuah langkah bagi negara-negara Afrika yang pembangunannya tertinggal, di mana kesepakatan ini akan menjadi sangat penting."
Erdogan dan Putin juga diperkirakan akan membahas hubungan bilateral dan sejumlah isu regional, lapor kantor berita semi-resmi Turkiye Anadolu Agency.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye) : RECEP TAYYIP ERDOGAN, Presiden Turkiye (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
"Saat ini, volume perdagangan luar negeri antara Turkiye dan Rusia mencapai 62 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247). Kami sangat senang bahwa kami sedang melangkah maju menuju target untuk mencapai 100 miliar dolar AS."
Turkiye mencoba mengaktifkan kembali Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam dengan bertindak sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina.
Perjanjian yang ditengahi oleh Turkiye dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Juli 2022 di Istanbul itu mengalami kemunduran ketika Rusia memutuskan untuk menarik diri dari perjanjian tersebut pada 17 Juli, dengan melayangkan tuduhan bahwa mitra-mitranya dalam inisiatif itu tidak memenuhi kewajiban mereka.
Ankara mengatakan bahwa negara-negara Barat harus mencoba mengatasi keluhan Rusia, dan Turkiye berharap Rusia akan kembali ke kesepakatan tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)