JUDUL: Shenzhen di China promosikan pembangunan pusat bakau internasional
DATELINE: 31 Agustus 2023
DURASI: 00:02:02
LOKASI: SHENZHEN, China
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Shenzhen
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): SUN LILI, Salah satu pendiri Mangrove Foundation dan Direktur Taman Ekologis Bakau Futian
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): MATTEO CONVERTINO, Associate Professor, Institut Lingkungan dan Ekologi, Fakultas Pascasarjana Internasional Tsinghua Shenzhen
4. Berbagai cuplikan Shenzhen
STORYLINE:
Shenzhen di China sedang mempromosikan pembangunan sebuah pusat bakau internasional, sebagai bagian dari upaya negara tersebut dalam konservasi lahan basah untuk pembangunan berkualitas tinggi.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): SUN LILI, Salah satu pendiri Mangrove Foundation dan Direktur Taman Ekologis Mangrove Futian
"Di masa depan, dengan mengandalkan museum bakau, sebuah pusat bakau internasional akan didirikan. Kami akan berpijak pada titik awal yang baru ini dan menceritakan kisah Shenzhen dan China ke seluruh dunia."
Sebagai "penyerap karbon biru", hutan bakau sangat penting dalam penyerapan karbon.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): MATTEO CONVERTINO, Associate Professor, Institut Lingkungan dan Ekologi, Fakultas Pascasarjana Internasional Tsinghua Shenzhen
"Karbon biru merujuk pada karbon yang tersimpan di atas tanah dan di bawah tanah di lahan basah pesisir yang bervegetasi, seperti rawa-rawa asin (salt marsh), bakau, dan rumput laut. Lahan-lahan tersebut sangat khas, karena terletak di perbatasan antara daratan dan lautan. Kami dapat meningkatkan penyerapan emisi CO2 melalui ekosistem bakau. Sistem penghitungan karbon biru Shenzhen berguna untuk menetapkan nilai ekonomi. Sistem penghitungan yang unik akan menentukan sektor mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu, berapa biaya restorasi, dan berapa laba atas investasi, serta manfaat yang kita peroleh dari restorasi tersebut. Pengembalian investasi utamanya berupa banyaknya karbon yang dapat kita simpan. Manfaat sekunder lainnya dapat berupa perikanan. Jadi, satu hal yang mungkin dilakukan di masa depan adalah merestorasi dan melakukan perikanan. Hal itu juga bersifat berkelanjutan, ramah lingkungan, dan membantu restorasi komunitas bakau."
Cakupan hutan bakau di China meningkat dari 22.000 hektare pada 2001 menjadi 29.200 hektare pada saat ini.
Untuk menjaga keamanan ekologis, China menerapkan garis merah perlindungan ekologi di seluruh negara itu guna mengidentifikasi zona-zona ekologis yang penting dan menegakkan perlindungan yang ketat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shenzhen, China.
(XHTV)
