JUDUL: Keahlian China bantu dongkrak produksi dan penghasilan petani padi Uganda
DATELINE: 30 Agustus 2023
DURASI: 00:03:17
LOKASI: BUTALEJA, Uganda
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan sawah di Butaleja
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): FAZILA MUNABA, Petani padi di Butaleja
3. Berbagai cuplikan para pakar China dan petani lokal di sawah
4. Berbagai cuplikan para pakar China melatih petani
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): LUO ZHONGPING, Pakar padi asal China
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): ROBERT SAGURA, Petani padi di Butaleja
7. SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): LUO ZHONGPING, Pakar padi asal China
8. Berbagai cuplikan orang-orang menjemur padi
STORYLINE:
Dijuluki sebagai lumbung padi Uganda, Distrik Butaleja, yang terletak sekitar 250 kilometer sebelah timur Kampala, ibu kota Uganda, memiliki hamparan sawah hijau subur yang luas.
Produksi padi menjadi sumber pendapatan utama petani lokal selama beberapa generasi.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): FAZILA MUNABA, Petani padi di Butaleja
"Saya dapat bersekolah dan mencapai jenjang universitas dengan menanam padi. Orang tua saya sudah bercocok tanam dan saya juga masih bercocok tanam (padi). Ini juga membantu saya mengirim anak-anak saya ke sekolah yang bagus. Ini juga membantu saya membangun rumah yang bagus dan orang tua saya juga tinggal di rumah yang bagus."
China menjadi faktor utama dalam sejarah penanaman padi di Butaleja, dan masyarakat setempat membuktikan kolaborasi ini.
Kemitraan ini dimulai ketika China membentuk skema penanaman padi Kibimba dan Doho masing-masing pada 1973 dan 1987.
Saat itu, penanaman padi diperkenalkan di Uganda untuk meningkatkan ketahanan pangan negara itu. Para pakar China mewariskan pengetahuan dan keterampilan mereka kepada penduduk setempat tentang cara menanam tanaman yang telah menjadi makanan pokok di daerah perkotaan.
Bertahun-tahun kemudian, melalui kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan, Uganda, China, serta Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) melaksanakan tahap ketiga proyek pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan memerangi kemiskinan.
Di bawah kerangka kerja sama tersebut, tim pakar China ditempatkan di Uganda untuk memberikan keterampilan kepada para petani secara langsung saat mereka merawat sawah mereka.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): LUO ZHONGPING, pakar padi China
"Pelatihan sangat penting untuk meningkatkan teknologi produksi padi. Kami mengajarkan kepada mereka cara menggunakan benih hibrida, merawat benih, melakukan pembibitan, pencangkokan, serta mengelola dan memanen. Teknologi ini dapat mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi para petani."
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): ROBERT SAGURA, Petani padi di Butaleja
"Kami sudah beberapa kali mengikuti pelatihan dengan mereka, dan mendapatkan keterampilan yang lebih banyak dari sebelumnya. Kini, kami telah mengenal beberapa teknologi baru seperti pembuatan persemaian, penyiapan lahan, pencangkokan, bahkan penanganan pascapanen. Jadi, kami sangat bersyukur. Itu sebabnya Anda melihat kami di kelas tersebut. Dan kini saya juga dapat melatih petani lain."
SOUNDBITE 4 (Bahasa Inggris): LUO ZHONGPING, Pakar padi asal China
"Padi kami dapat memerangi kemiskinan di Uganda. Kami dapat mendukung para petani untuk menggunakan teknologi China untuk memproduksi padi hibrida dan memungkinkan mereka memperoleh hasil dan manfaat yang tinggi, dan pada akhirnya memerangi kemiskinan."
Pada pertengahan 2023, tim ilmuwan Uganda dan China meluncurkan padi baru yang unggul dan tahan kekeringan untuk meningkatkan produksi petani. Menurut FAO, padi hibrida baru ini, yaitu WDR-73, berpotensi meningkatkan hasil panen sekitar 30 persen, dan menghasilkan sekitar 4,5 ton padi per hektare setiap musimnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Butaleja, Uganda.
(XHTV)