JUDUL: Kepala militer Sudan tekankan tidak akan ada kesepakatan dengan pasukan paramiliter
DATELINE: 29 Agustus 2023
DURASI: 00:01:48
LOKASI: Khartoum
KATEGORI: MILITER
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan Abdel Fattah Al-Burhan di pangkalan angkatan laut di Sudan bagian timur
2. SOUNDBITE (Bahasa Arab): ABDEL FATTAH AL-BURHAN, Komandan Jenderal Angkatan Bersenjata Sudan
3. Berbagai cuplikan Al-Burhan berjabat tangan dengan para tentara di pangkalan angkatan laut
STORYLINE:
Komandan Jenderal (Danjen) Angkatan Bersenjata Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF) Abdel Fattah Al-Burhan pada Senin (28/8) mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencapai kesepakatan apa pun dengan Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces/RSF).
Al-Burhan menyampaikan pernyataan tersebut ketika berbicara di hadapan tentara pangkalan angkatan laut Flamingo di daerah militer wilayah Laut Merah di Sudan bagian timur, menurut Dewan Kedaulatan Transisi Sudan.
"Tidak akan ada kesepakatan dengan pihak mana pun yang mengkhianati rakyat Sudan, dan berbagai upaya akan difokuskan untuk mengalahkan musuh," ujar Al-Burhan.
Al-Burhan menekankan bahwa SAF akan terus berperang melawan "milisi pemberontak," yang menurutnya telah "meneror warga, melanggar kehormatan mereka, dan menjarah uang serta harta benda mereka."
SOUNDBITE (Bahasa Arab): ABDEL FATTAH AL-BURHAN, Komandan Jenderal Angkatan Bersenjata Sudan
"Seluruh rakyat Sudan mendukung tentara dan unit-unit militer kami di mana pun untuk mengalahkan pemberontakan dan pengkhianatan ini. Seluruh waktu kami dicurahkan untuk berperang mengakhiri pemberontakan ini. Kami mengerahkan segala upaya demi mengakhiri dan keluar dari krisis ini dengan tetap mempertahankan martabat kami."
Al-Burhan, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kedaulatan Transisi Sudan, tiba di Port Sudan pada Minggu (27/8).
Pada 24 Agustus, Al-Burhan muncul untuk pertama kalinya di luar markas Komando Umum SAF dan Kementerian Pertahanan Sudan sejak perang saudara pecah. Saat itu, dia menginspeksi pos-pos militer terdepan di Kota Omdurman, sebelah utara Khartoum, ibu kota Sudan.
Sudan mengalami bentrokan bersenjata yang mematikan antara SAF dan RSF di Khartoum dan daerah lainnya sejak 15 April, menewaskan lebih dari 3.000 orang dan melukai 6.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Sudan.
Lebih dari 4 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan 3,2 juta orang mengungsi di dalam negara itu dan hampir 900.000 lainnya mengungsi ke sejumlah negara, seperti Chad, Mesir, dan Sudan Selatan, menurut perkiraan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Khartoum.
(XHTV)
