Foto dari udara yang diabadikan pada 14 September 2020 ini menunjukkan pemandangan Gurun Kubuqi di wilayah Dalad di Ordos, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara. (Xinhua/Lian Zhen)
HOHHOT, 28 Agustus (Xinhua) -- Pusat Penelitian Internasional China-Arab mengenai Kekeringan, Penggurunan, dan Degradasi Lahan diresmikan pada Minggu (27/8) dalam sebuah forum internasional tentang pengendalian gurun, yang menunjukkan komitmen China untuk berbagi keahliannya yang diperoleh dari pengalaman pengendalian gurun Kubuqi.
Pendirian pusat penelitian ini merupakan salah satu hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Arab pertama yang diselenggarakan tahun lalu.
Pada Minggu, pusat tersebut mengumumkan peluncuran proyek-proyek batch pertama. Inisiatif tersebut meliputi penanaman 10 miliar pohon, penyiapan pembibitan tanaman perdu, dan pembangunan proyek rekayasa pengendalian gurun ramah lingkungan yang ditenagai matahari di kota-kota Arab Saudi.
Hampir 300 peserta dari dalam maupun luar negeri, termasuk pejabat asing, perwakilan dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diplomat, menghadiri Forum Gurun Internasional Kubuqi ke-9 yang berakhir pada Minggu di Ordos, Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara.
Elion Resources Group yang berbasis di Mongolia Dalam, sebuah perusahaan industri hijau terkemuka di China, merupakan salah satu mitra China yang terlibat dalam proyek kerja sama China-Arab.
Saat berpidato dalam forum tersebut, Wang Wenbiao, kepala perusahaan itu, mengatakan bahwa perusahaannya akan berbagi teknologi budi daya benih perdu hemat air yang dikembangkan melalui pengalaman pengendalian gurun di Kubuqi.
Kubuqi adalah gurun terbesar ketujuh di China sekaligus gurun yang paling dekat dengan ibu kota China, Beijing.
Pada Desember 2017, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) menganugerahkan Wang Wenbiao dan lima pemimpin lingkungan inspiratif lainnya dengan penghargaan Champions of the Earth Award atas upaya mereka dalam memerangi penggurunan.
Melalui kerja sama China-Arab, perusahaan itu akan berbagi teknologi fotovoltaik dan pengendalian pasir yang inovatif, yang mengombinasikan pembangkit listrik fotovoltaik dan pengembangan pertanian modern yang cocok untuk daerah gurun, kata Wang. Perusahaan tersebut juga akan membantu membangun kawasan industri fotovoltaik dan pengendalian pasir di Arab Saudi, yang memiliki kapasitas lebih dari 1 juta kilowatt.
Khaled Abdullah Alabdulkader, CEO Pusat Nasional Saudi untuk Pengembangan Cakupan Vegetasi dan Pemberantasan Penggurunan, mengatakan bahwa pusat itu telah bekerja dengan Elion selama beberapa bulan guna menyeleksi sejumlah lokasi di Arab Saudi.
"Tidak ada tempat di dunia yang begitu sukses dalam menghijaukan gurun seperti di Kubuqi," ujar Erik Solheim, mantan direktur eksekutif UNEP, saat berbicara di forum tersebut.
"Forum Gurun Kubuqi merupakan sebuah platform internasional yang penting untuk berbagi pengetahuan dan inovasi guna memajukan upaya restorasi lahan global. Saya berharap contoh Kubuqi akan menginspirasi lebih banyak negara untuk berinvestasi di lahan terdegradasi dan mengubahnya menjadi sumber kesehatan dan kemakmuran," ungkap Amina Mohammed, Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam pidato via video yang disampaikan di forum tersebut.
Dia mengatakan bahwa dirinya melakukan kunjungan lapangan ke wilayah Ordos di Mongolia Dalam pada Juni lalu, di mana dia menyaksikan untuk pertama kalinya "restorasi sosial, ekonomi dan ekologi yang luar biasa dan sebuah contoh inspiratif bagi wilayah-wilayah di seluruh dunia dalam memerangi degradasi lahan, penggurunan, dan perambahan gurun."
Sejak didirikan pada 2007, forum ini telah berkembang menjadi sebuah platform penting bagi negara-negara untuk bertukar pengalaman dalam memerangi penggurunan dan untuk mendorong kemajuan dalam implementasi Agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB 2030. Selesai