BEIJING, 24 Agustus (Xinhua) -- China sangat kecewa dan dengan tegas menentang rencana penjualan senjata Amerika Serikat (AS) ke Taiwan dan mendesak AS untuk segera mencabut keputusannya, seperti dikatakan juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Kamis (24/8).
Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan sistem pencarian dan pelacakan inframerah untuk jet tempur F-16 dan peralatan lainnya senilai 500 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.253) ke Taiwan, menurut laporan media.
Wang Wenbin, jubir Kemenlu China, mengatakan penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan di China sangat melanggar prinsip Satu China dan ketentuan tiga komunike bersama China-AS, khususnya Komunike 17 Agustus 1982. Penjualan tersebut juga melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional, melemahkan kedaulatan dan kepentingan keamanan China, serta membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
"Langkah itu mengirimkan sinyal yang sangat keliru kepada kekuatan separatis yang menginginkan 'kemerdekaan Taiwan'," papar jubir itu.
Wang mengatakan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China. Dia menegaskan bahwa masalah Taiwan adalah murni urusan dalam negeri China dan tidak mengizinkan campur tangan asing.
China mendesak AS untuk mematuhi prinsip Satu China dan ketentuan tiga komunike bersama China-AS, segera mencabut rencana penjualan senjata ke Taiwan, menghentikan penjualan senjata ke Taiwan dan kontak militer AS-Taiwan, berhenti mengikuti tren berbahaya mempersenjatai Taiwan serta berhenti membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, kata Wang.
Dia menambahkan bahwa China akan mengambil tindakan tegas dan kuat untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah. Selesai