JUDUL: KTT BRICS diharapkan dapat tingkatkan integrasi Afrika ke dalam perekonomian dunia
DATELINE: 24 Agustus 2023
DURASI: 00:01:18
LOKASI: JOHANNESBURG, Afrika Selatan
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. STANDUP 1 (Bahasa Inggris): ZHANG ZHIHUAN, Koresponden Xinhua
2. Berbagai cuplikan situasi di Afrika
3. STANDUP 2 (Bahasa Inggris): ZHANG ZHIHUAN, Koresponden Xinhua
4. Berbagai cuplikan situasi di Afrika
STORYLINE:
STANDUP 1 (Bahasa Inggris): ZHANG ZHIHUAN, Koresponden Xinhua
"Puluhan negara Afrika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 di Johannesburg, Afrika Selatan. Sebagai salah satu perekonomian paling terindustrialisasi di benua Afrika, Afrika Selatan bertekad untuk mengedepankan agenda Afrika dan melakukan pembicaraan yang kuat terkait isu-isu Afrika. "
KTT tersebut memiliki peran penting sebagai pertemuan BRICS pertama yang digelar secara luring dalam lebih dari tiga tahun sekaligus pertemuan yang mengumpulkan pengetahuan dari luar lima perekonomian emerging utama anggota BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Dunia terus memantau penyelenggaraan KTT tahun ini, yang menyatukan negara-negara Afrika untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dalam perekonomian global dan untuk mengisi kesenjangan yang besar dalam tata kelola global.
STANDUP 2 (Bahasa Inggris): ZHANG ZHIHUAN, Koresponden Xinhua
"Para pengamat mengatakan bahwa selama 15 tahun terakhir, BRICS telah membantu negara-negara Afrika melakukan integrasi dengan lebih baik ke dalam perekonomian dunia, dan membuka peluang pembangunan bagi mereka."
Negara-negara BRICS memiliki total populasi lebih dari 3,2 miliar orang, yang mencakup 40 persen dari sekitar 8 miliar penduduk dunia. Secara keseluruhan, negara-negara BRICS mewakili seperempat Produk Domestik Bruto (PDB) global dan 16 persen dari total perdagangan dunia.
Dengan menyertakan negara-negara Afrika dalam pembicaraan tahun ini, BRICS menyampaikan pesan bahwa multilateralisme dan pembangunan bersama harus melibatkan negara-negara Global South.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Johannesburg, Afrika Selatan.
(XHTV)