JUDUL: Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN tentang Lingkungan Hidup ke-17 digelar di Laos
DATELINE: 24 Agustus
DURASI: 00:00:52
LOKASI: Vientiane
KATEGORI: LINGKUNGAN
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan upacara pembukaan
2. Berbagai cuplikan Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Laos Bounkham Vorachit menyampaikan pidato
STORYLINE:
Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN tentang Lingkungan Hidup (ASEAN Ministerial Meeting on Environment/AMME) ke-17 dimulai pada Rabu (23/8) di Vientiane, ibu kota Laos, dengan tujuan untuk membahas kerja sama dan integrasi lingkungan hidup regional tingkat lanjut guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dalam Agenda 2030.
Para menteri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan mengkaji bagaimana kerangka kerja sama lingkungan diimplementasikan, dengan berfokus pada perubahan iklim, bahan kimia dan limbah, keanekaragaman hayati, serta membangun kolaborasi untuk pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan, ujar Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Laos Bounkham Vorachit pada upacara pembukaan.
Pertemuan tersebut akan meninjau kemajuan dan pencapaian Kerja Sama ASEAN di Bidang Lingkungan Hidup serta tujuh prioritas strategis lingkungan hidup dari kelompok kerja di bawah Pejabat Senior ASEAN di Bidang Lingkungan Hidup dan pekerjaan Dewan Pengurus Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN (Governing Board of the ASEAN Center for Biodiversity).
Mereka juga akan membahas kegiatan kerja sama lebih lanjut, membuat rekomendasi, dan mengusulkan solusi untuk memajukan kerangka kerja sama lingkungan hidup ASEAN.
Kawasan ASEAN kaya dengan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, sehingga memiliki kondisi yang baik bagi pembangunan sosial ekonomi negara-negara anggota ASEAN.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kawasan ASEAN mengalami banyak bencana, seperti perubahan iklim, banjir, dan polusi, yang sangat berdampak pada lingkungan serta kehidupan masyarakat, ujar Bounkham.
Dia menyampaikan harapannya bahwa dengan tekad, upaya, dan tanggung jawab para delegasi, pertemuan tersebut dapat mencapai kesepakatan serta mengusulkan kebijakan yang akurat, efektif, dan praktis untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di kawasan itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane.
(XHTV)